Senin, 18 Desember 2017

Sekolah Negeri VS Sekolah Swasta

Sekolah Negeri VS Sekolah Swasta
Banyak orang tua yang memiliki anak yang sudah mulai memasuki usia masuk Sekolah Dasar (SD) kebingungan saat akan memilih dan memasukkan anaknya ke Sekolah Dasar. Karena para orang tua masih banyak yang merasa galau, harus memasukkan atau mendaftarkan anaknya ke Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta.
Menurut saya, sebetulnya anak akan dimasukkan ke Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta sama saja. Karena apa? Kualitas seorang anak ditentukan oleh dirinya sendiri bukan dari asal sekolah itu. Akan tetapi, terkadang faktor sekolah juga menentukan kualitas peserta didik.
Ada yang memandang Sekolah Swasta sebelah mata. Dan ada juga yang memandang Sekolah Negeri sebelah mata. Hal ini tidak bisa disalahkan, karena apa? Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal itu bisa dilihat dari biaya, keadaan sekolah, fasilitas sekolah, tenaga pendidik yang berada di sekolah tersebut, jumlah siswa yang ada, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
Apa saja sih kelebihan dan kekurangan dari Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta?
1.      Biaya
Dari segi biaya, sudah jelas Sekolah Swasta lebijh mahal dibandingkan Sekolah Negeri. Karena apa? Karena Sekolah Negeri mendapatkan dana BOS dari pemerintah, sedangkan Sekolah Swasta tidak.
2.      Keadaan Sekolah
Biasanya Sekolah Swasta keadaan sekolahnya jauh lebih baik dibandingkan Sekolah Negeri. Sekolah Swasta sekolahnya terlihat lebih terawat dibandingkan Sekolah Negeri, bangunannya pun bagus. namun, tidak semua Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta seperti itu, karena banyak Sekolah Negeri yang sangat terawat dan bangunannya masih sangat bagus atau baik.
3.      Fasilitas Sekolah
Berbicara tentang fasilitas sekolah, sudah pasti Sekolah Swastalah yang lebih unggul. Namun, ini hanya berlaku bagi Sekolah Swasta yang telah terakreditasi A, dan sudah memiliki nama besar.
4.      Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik di Sekolah Negeri umumnya adalah Pegawai Negeri Sipil dan sudah bersertifikasi, sedangkan di Sekolah Swasta tenaga pendidiknya lebih banyak yang belum PNS atau masih honorer. Akan tetapi, PNS maupun honorer tidak menjamin ia bagus atau tidak dalam menyampaikan materi. Terbukti dalam perlombaan akademik, lebih sering Sekolah Swastalah yang menjadi juara dibandingkan Sekolah Negeri. Hal ini membuktikan, tidak selamanya peserta didik yang diajar oleh guru honorer tidak mampu untuk bersaing dalam bidang akademik.
5.      Jumlah Siswa
Jumlah siswa di Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta sangatlah berbeda. Sekolah Swasta di dalam satu kelas biasanya hanya ada 20-25 siswa (ideal). Namun, berbeda dengan Sekolah Negeri yang siswanya sekitar 30-40 siswa/kelas.
6.      Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah pun berbeda. Sekolah Negeri tersebar di desa dan di kota. Namun lain halnya dengan Sekolah Swasta, yang lebih banyak di kota, terutama pada Sekolah Swasta yang telah memiliki nama besar.
Jadi, anak mau dimasukkan ke Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta, itu sah-sah aja. Bagi para orang tua sebaiknya memikirkan dengan matang, anaknya akan dimasukkan ke Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta, agar tidak menyesal di kemudian hari.


Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Perlu Ditingkatkan

Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Perlu Ditingkatkan
                Mengapa komunikasi antara guru dan orang tua murid perlu ditingkatkan? karena komunikasi merupakan modal utama antara guru dan orang tua murid bisa terjalin dengan baik. Dengan adanya komunikasi, orang tua bisa sering bertanya atau berkonsultasi mengenai anaknya.
Dengan adanya program Full Day School, sebagian waktu anak dihabiskan di sekolah. Oleh sebab itu, yang tahu baik buruknya anak tersebut di sekolah adalah guru yang berada di sekolah tersebut. Misal, sebut saja si A, di sekolah ia pintar, akan tetapi sikapnya yang tidak mencerminkan bahwa ia pintar (nakal), suatu hari ia bertengkar dengan temannya, dan temannya terluka. Lalu, wali kelas memanggil orang tua siswa si A untuk datang ke sekolah, untuk memberi tahu tentang apa yang telah dilakukan oleh anaknya. Saat orang tua si A datang ke sekolah, orang tua si A bukannya marah besar dan tidak terima kepada anaknya karena telah berbuat salah, tidak disangka orang tua si A ternyata marah besar kepada pihak sekolah. Ini dikarenakan si A selama di rumah, ia dikenal sebagai anak yang baik, anak yang penurut, dan tidak pernah macam-macam dalam bertingkah.
Oleh karena itu, sebaiknya guru dan orang tua sering berkomunikasi mengenai kebiasaan dan perilaku anak selama di rumah dan di sekolah. Agar, tidak terjadi kesalahpahaman. Bisa saja, jika di rumah ia terlihat baik-baik saja, namun jika di sekolah ia seperti jagoan. Hal ini juga bisa disebabkan karena kurangnya kasih sayang dari orang tua. Entah orang tuanya yang sibuk bekerja atau sibuk mengurusi banyak anak sehingga kasih sayangnya dinilai terbagi-bagi. Dalam hal ini, guru dan orang tua harus saling meningkatkan komunikasi agar tetap terjalinnya hubungan yang baik antara pihak sekolah dan wali murid.

Filsafat Ilmu

BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam mata kuliah Filsafat Pengetahuan (Philosophy of Knowledge) yang didiskusikan tidak hanya pengetahuan sain (science), diskusikan juga seluruh yang disebut pengetahuan termasuk pengetahuan yang “aneh-aneh” seperti pelet, kebal, santet, saefi, dan lain sebagainya.
Apa sih pengetahuan itu? Pengetahuan adalah semua yang diketahui. Dilihat dari segi motif, pengetahuan itu diperoleh melalui dua cara. Pertama, pengetahuan yang diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan dan tanpa usaha. Kedua, pengetahuan yang didasari motif ingin tahu. Salah satu tujuan perkuliahan Filsafat Pengetahuan ialah agar kita memahami kapling pengetahuan.
Pengetahuan sain tidaklah sesederhana itu. Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan didukung bukti empiris. Pengetahuan sain memiliki paradigma sain dan metode sain. Objek penelitian pengetahuan sain hanyalah objek yang empiris sebab ia harus menghasilkan bukti empiris. Ada dua macam pengetahuan, yang pertama pengetahuan sain yang rasional empiris, dan kedua pengetahuan filsafat yang hanya rasional.
Logis dan Rasional
            Menurut Kant rasional adalah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Seperti kisah Nabi Ibrahim dibakar tidak hangus, itu adalah hal yang tidak rasional, karena menurut hukum alam sesuatu yang dibakar pasti hangus, kecuali bahan itu memang materi yang tidak hangus dibakar, sedangkan Ibrahim adalah materi yang hangus dibakar.
            Kebenaran logis dibagi menjadi dua. Pertama, logis-rasional, dan yang kedua logis-supra-rasional. Apa yang dimaksud dengan logis? Logis ialah yang masuk akal.
BAB 2
PENGETAHUAN SAIN
A. Ontologi Sain
1. Hakikat Pengetahuan Sain
            Pertama, masalah rasional. Misalnya, orang-orang di kampung satu sehat-sehat, sedangkan di kampung yang lain banyak yang sakit. Ternyata, penduduk kampung yang satu itu memelihara ayam dan mereka memakan telurnya, sedangkan penduduk kampung yang lain juga memelihara ayam tetapi telurnya mereka jual. Berdasarkan kenyataan tersebut, menurut dugaan, kampung yang satu itu penduduknya sehat-sehat dikarenakan banyak memakan telur, sedangkan kampung yang lain banyak yang sakit dikarenakan tidak memakan telur.
            Kedua, masalah empiris. Untuk menguji hipotesis, maka gunakan metode eksperimen dengan cara mengambil satu atau dua kampung yang disuruh makan telur secara teratur selama setahun sebagai kelompok eksperimen, dan mengambil satu atau dua kampung yang lain yang tidak boleh makan telur selama setahun. Lalu pada akhir tahun tenyata terbukti bahwa kampung yang masyarakatnya makan telur, rata-rata sehat.
            Setelah terbukti, maka hipotesis tersebut berubah menjadi teori. Teorinya yaitu “Semakin banyak makan telur akan semakin sehat” atau “Telur berpengaruh positif terhadap kesehatan,” ini adalah teori yang rasional-empiris. Teori ini disebut teori ilmiah. Cara kerja dalam memperoleh teori tersebut adalah cara kerja metode ilmiah.
2. Struktur Sain
            Dalam garis besarnya, sain dibagi dua, yaitu sai kealaman dan sain sosial.
1) Sain Kealaman yaitu astronomi, fisika, kimia, ilmu bumi, dan ilmu hayat.
2) Sain Sosial yaitu sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, dan politik.
Agar tampak lengkap maka ditambahkan dengan humaniora.
3)Humaniora yaitu seni, hukum, filsafat, bahasa, agama, dan sejarah.
B. Epistemologi Sain
1. Objek Pengetahuan Sain
            Objek pengetahuan sain ialah semua objek yang empiris. Objek yang dapat diteliti oleh sain banyak sekali: alam, tumbuhan, hewan, dan manusia., semuanya dapat diteliti oleh sain. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sain.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Sain
            Perkembangan sain didorong oleh paham Humanisme. Humanisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme juga telah ada sejak zaman Yunani Kuno.
            Sejak zaman dahulu, manusia telah menginginkan adanya aturan untuk mengatur manusia. Tujuannya ialah agar manusia itu hidup teratur. Manusia juga perlu aturan untuk mengatur alam. Lalu bagaimana membuat aturan untuk mengatur manusia dan alam? Siapa yang dapat membuat aturan itu? Manusialah yang mampu membuat aturan untuk dirinya sendiri dan alam. Aturan itu bersumber pada sesuatu yang ada pada manusia. Alat itu ialah akal. Akal adalah alat dan sumber yang paling dapat disepakati. Maka, Humanisme melahirkan Rasionalisme.
            Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Dicari dengan akal ialah dicari dengan berpikir logis. Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak. Bila logis, benar; bila tidak, salah.
            Alat lain yang diperlukan yaitu Empirisme. Empirisme adalah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti Empiris. Empirisme hanya menemukan konsep yang sifatnya umum. Konsep itu belum operasional, karena belum terukur. Jadi, masih memerlukan alat lain. Alat itu ialah positivisme.
            Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisnya, yang terukur. “Terukur” inilah sumbangan Positivisme. Positivisme telah disetujui untuk membuat aturan untuk mengatur manusia dan alam. Namun masih diperlukan alat lain, alat itu adalah Metode Ilmiah.
            Metode Ilmiah mengatakan, untuk memperoleh pengetahuan yang benar lakukan langkah: logico-hypothetico-verificartif. Metode Ilmiah itu secara teknis dan dan rinci dijelaskan dalam satu bidang ilmu yang disebut Metode Riset. Metode riset menghasilkan model-model penelitian.
3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Sain
            Jika kita bertanya apa ukuran kebenaran sain, maka yang kita tanya ialah apa ukuran kebenaran teori-teori sain. Ada teori Sain Ekonomi: bila penawaran sedikit, permintaan banyak, maka harga akan naik. Teori ini disebut hokum penawaran dan permintaan. Untuk membuktikan apakah hipotesis itu benar atau salah, kita cukup melakukan dua langkah. Pertama, kita uji apakah teori itu logis? Kedua, uji empiris. Jika hipotesis terbukti, maka pada saatnya ia menjadi teori. Jika sesuatu teori selalu benar, yaitu jika teori itu selalu didukung bukti empiris, maka teori itu naik tingkat keberadaannya menjadi hokum atau aksioma. Hipotesis adalah pernyataan yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada bukti empirisnya.
C. Aksiologi Sain
1. Kegunaan Pengetahuan Sain
            Ada tiga kegunaan teori sain, yaitu :
            1) Teori Sebagai Alat Eksplanasi
            Misal, ada tiga orang bersaudara, dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka nakal, sering mabuk, bolos sekolah, dan tidak naik kelas. Mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya, ayah dan ibu mereka suda menikah lagi dan pindah ke tempat barunya masing-masing. Mereka bertiga tinggal bersama pembantunya. Mengapa anak-anak itu nakal?
            Menurut teori Sain Pendidikan, anak broken home, pada umumnya akan menjadi anak nakal. Penyebabnya ialah karena mereka tidak mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tua sangatlah penting dalam pertumbuhan anak menuju dewasa.
            2) Teori Sebagai Alat Peramal
            Dalam bahasa kaum ilmuwan ramalan itu disebut prediksi, untuk membedakannya dari ramalan dukun. Misalnya, pada musim paceklik banyak pasangan suami istri yang cerai, maka diramalkan kenakalan remaja akan meningkat.
            3) Teori Sebagai Alat Pengontrol
            Misal, ayah dan ibu sudah cerai. Anak-anak mereka menjadi nakal. Adakah upaya agar mereka menjadi tidak nakal? Upaya itulah yang disebut kontrol. Dalam kasus ini mungkin pamannya, kakeknya, dapat mengganti fungsi ayah dan ibunya mereka.
2. Cara Sain Menyelesaikan Masalah
Cara ilmuwan menyelesaikan masalah yaitu dengan cara mengidentifikasi masalah, mencari teori tentang sebab-sebab masalah tersebut, dan kembali membaca literature.
3. Bonus
Netralitas Sain
            Netralitas Sain artinya sain tidak memihak pada kebaikan dan tidak memihak pada kejahatan. Apa untungnya bila sain netral? Keuntungannya adalah perkembangan sain akan cepat terjadi.apa kerugian bila sain netral? Kerugiannya ialah akan melawan keyakinan, misalnya keyakinan yang dari agama.
Krisis Sain Modern
            Adapun kesalahan-kesalahan dari sain modern yaitu : tentang jagad raya, tentang materi, tentang kausalitas, tentang uncertainty dari Heisenberg, tentang partikel sub-atomik, dan tentang kerusakan ekologi menyeluruh.


Pengembangan Ilmu
           


Isi ilmu adalah teori, maka mengembangkan ilmu adalah mengembangkan teorinya. Ada beberapa kemungkinan dalam mengembangkan teori, yaitu : menyusun teori baru, menemukan teori baru untuk mengganti teori lama, merevisi teori lama, dan membatalkan teori lama.
BAB 3
PENGETAHUAN FILSAFAT
A. Ontologi Filsafat
1. Hakikat Pengetahuan Filsafat
            Hakikat filsafat yaitu membahas pengetahuan filsafat itu yang sebenarnya. Pengetahuan manusia ada tiga macam yaitu pengetahuan sain, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik. Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis dan tidak empiris.
2. Struktur Filsafat
            Struktur filsafat ialah cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Struktur dalam arti cabang-cabang filsafat sering disebut dengan sistematika filsafat. Filsafat terdiri dari tiga cabang besar, yaitu : ontologi (membicarakan hakikat berupa pengetahuan), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan itu), aksiologi (membicarakan guna pengetahuan itu). Salah satu filsafat yang masih baru ialah Filsafat Perennial.
Filsafat Perennial
            Filsafat Perennial ialah pengetahuan filsafat tentang yang selalu ada (Budy Munawar Rahman dalam Komarudin Hidayat dan M. Wahyuni Nafis, hal xiii, xxix).
Filsafat Pos Modern (Post Modern Philosophy)
Di dalam literature filsafat, biasanya filsafat dibagi menjadi tiga. Pertama, Filsafat Yunani Kuno yang didominasi Rasionalisme. Kedua, Filsafat Abad Tengah. Ketiga, Filsafat Modern yang didominasi lagi oleh Rasionalisme.
Akhir-akhir ini muncul filsafat yang keempat, yaitu Filsafat Pascamodern. Pada intinya, filsafat Pascamodern mengkritik Filsafat Modern. Karena Filsafat Modern itu didominasi Rasionalisme, maka yang didekonstruksi adalah Rasionalisme itu.
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan akal ialah alat pencari dan pengukur kebenaran.
B. Epistemologi Filsafat
1. Objek Filsafat
Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yang terdalam. Objek penelitian filsafat lebih luas dari objek penelitian sain. Sain hanya meneliti objek yang ada, sedangkan filsafat meneliti objek yang ada dan mungkin ada. Jika sain meneliti objek yang ada dan empiris tetapi abstrak, sedangkan filsafat meneliti objek yang ada dan mungkin ada, dan juga sudah jelas abstrak.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Filsafat
            Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan filsafat? Manusia memperoleh pengetahuan filsafat dengan cara berpikir mendalam tentang sesuatu yang abstrak. Berpikir secara mendalam artinya berpikir tanpa bukti empirik.
3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Filsafat
            Kebenaran teori filsafat diukur dari logis atau tidaknya teori itu. Ukuran logis tidaknya teori tersebut, bisa dilihat dari argument yang menghsilkan kesimpulan teori itu.
C. Aksiologi Pengetahuan Filsafat
1. Kegunaan Pengetahuan Filsafat
            Kegunaan filsafat ada tiga, yaitu  filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, filsafat sebagai metode pemecahan masalah, dan filsafat sebagai pandangan hidup.
Kegunaan Filsafat bagi Akidah
            Dalam hal ini, filsafat bagi akidah artinya bahwa filsafat dapat berguna untuk memperkuat keimanan, ini menurut Thomas Aquinas. Akan tetapi, ada pula contoh bukti-bukti akliah menurut Kant tentang adanya Tuhan sebenarnya lemah, bukti yang kuat adalah suara hati. Suara hati itu memerintah, bahkan rasio pun tidak mampu melawannya.
Kegunaan Filsafat bagi Hukum
            Dalam hal ini, hukum Islam yang dimaksud adalah fikih. Fikih secara bahasa yaitu mengetahui. Adapun butir-butir aturan dan ketentuan hukum yang ada dalam fikih pada garis besarnya mencakup tiga unsur pokok, yaitu sebagai berikut :
a)      Perintah seperti shalat, zakat, puasa, dan sebagainya.
b)      Larangan, seperti larangan musyrik, zina, dan sebagainya.
c)      Petunjuk, seperti cara shalat, cara puasa, dan sebagainya.
Tujuan utama diturunkannya hukum Islami (fikih) yaitu untuk menciptakan kemaslahatan hidup manusia, kemaslahatan yang dimaksud disini adaalah kebaikan
Kegunaan Filsafat bagi Bahasa
            Problem yang sering dihadapi bahasa adalah pemeliharaannya. Hal ini disebabkan karena orang awam yang sering merusak bahasa, mereka menggunakan bahasa dengan kaidah yang tidak benar. Kerusakan bahasa itu disebabkan oleh tidak digunakannya logika. Logika itu adalah filsafat. Artinya, logika dan filsafat memiliki kaitan yang sangat erat. Kekeliruan dalam berbahasa melahirkan kekeliruan dalam berpikir, yaitu : Kekeliruan karena komposisi, kekeliruan dalam pembagian atau devisi, kekeliruan karena tekanan, kekeliruan karena amfiboli.
Kesimpulannya ialah filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa. Tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki. Selain itu, perkembangan berpikir atau filsafat akan diikuti oleh perkembangan bahasa.
2. Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah
            Sesuai dengan sifatnya, filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universal, artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin.
Bonus
Cara orang Umum Menilai
            Ada tiga cara orang menilai suatu pendapat atau pernyataan. Pertama, ia menilai berdasarkan ketidaktahuannya tentang itu, ketidaktahuannya itulah yang dijadikannya ukuran. Kedua, menilai dengan menggunakan pendapatnya sebagai ukuran. Ketiga, menilai dengan menggunakan pendapat umumnya pakar sebagai alat ukur.
Netralitas Filsafat
            Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
a)      Dalam filsafat ada Filsafat Nilai atau Etika.
b)      Filsafat itu adalah pemikiran orang, karena pemikiran orang maka tidaklah mungkin orang itu netral dalam berpikir.
c)      Masih ada kemungkinan netralnya filsafat, yaitu pada logika. Mungkin saja logika itu netral.
BAB 4
PENGETAHUAN MISTIK
A. Ontologi Pengetahuan Mistik
1. Hakikat Pengetahuan Mistik
            Dalam pengertian umum, mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional. Di dalam Islam, pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang diperoleh melalui jalan tasawuf.
2. Struktur Pengetahuan Mistik
            Dilihat dari sifatnya, mistik dibagi menjadi dua, yaitu mistik biasa dan mistik magis. Mistik biasa adalah mistik tanpa kekuatan tertentu. Dalam Islam mistik ini disebut tasawuf. Sedangkan mistik magis adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis dibagi menjadi dua, yaitu mistik-magis-putih dan mistik-magis-hitam. Mistik magis putih dalam Islam contohnya yaitu mukjizat, karamah, dan ilmu hikmah. Sedangkan mistik magis hitam contohnya yaitu santet dan sejenis lainnya yang mengandung sihir.
            Mistik magis putih menggunakan do’a dan wiridan, sedangkan mistik magis hitam menggunakan jampi dan mantra. Mistik magis putih selalu dekat dan berhubungan dengan Tuhan, sedangkan mistik magis hitam bergantung pada kekuatan setan dan roh jahat.
B. Epistemologi Pengetahuan Mistik
            Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan rasio. Yang menjadi objek pengetahun mistik adalah objek yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, malaikat, surga, neraka, jin, dan lain-lain. Lalu objek yang ada pada pengetahuan mistik, seperti objek-objek supra-natural contohnya kebal, debus, santet, dll.


Bagaimana cara memperoleh pengetahuan mistik? Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa. Kebenaran pengetahuan mistik diukur dengan berbagai ukuran. Bila pengetahuan mistik itu berasal dari Tuhan, maka ukuran kebenarannya adalah Tuhan. Sedangkan, jika ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu kepercayaan, maka ukuran kebenarannya adalah kepercayaan.
C. Aksiologi Pengetahuan Mistik
1. Kegunaan Pengetahuan Mistik
            Pada dasarnya, yang kita ketahui bahwa mistik yang biasa digunakan yaitu untuk memperkuat keimanan, mistik magis putih digunakan untuk kebaikan, sedangkan mistik magis hitam digunakan untuk tujuan jahat.
2. Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Masalah
            Pengetahuan mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi dan tidak juga melalui proses rasio. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam.
Cara Kerja Mistik-Magis-Putih
            Cara kerja mistik magis putih ada dua, yaitu yang pertama dengan cara wiridan dan doa, dan yang kedua dengan cara memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam yang ada di dalam huruf-huruf Al-Qur’an atau yang ada di dalam asma-asma Allah.
Cara Kerja Mistik-Magis-Hitam
            Cara kerja mistik magis hitam yaitu dengan cara  membuat gambar calon korbannya, kemudian membacakan mantra pada gambar yang diletakkannya sebagai ganti orang yang dituju secara kongkrit dan simbolik.
Beberapa Contoh Pengetahuan Mistik
Mukasyafah1)
Mukasyafah adalah salah satu contoh pengetahuan mistik, ini termasuk mistik putih. Pengetahuan mukasyafah diawali oleh asumsi dan kesadaran tentang adanya kesatuan esensial secara asasi antara subjek-objek, yaitu manusia. Pengetahuan mukasyafah terkait dengan situasi batin tertentu maka epistemologinya akan bersifat psikologis, yaitu mengusahakan agar potensi spiritual atau batin itu sanggup membuka diri dan menangkap pengetahuan Tuhan tersebut. Ibnu Sina membagi kegiatan penempuh jalan cahaya dalam dua tahapan, yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah (latihan).
Ilmu Laduni2)
                Ilmu laduni ialah ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran; ilmu laduni adalah ilmu yang diterima langsung melalui ilham, iluminasi, atau inspirasi dari sisi Tuhan (Ensiklopedia Islam, 3:90). Ilmu laduni diperoleh melalui riyadhah. Dari riyadhah itu timbul keyakinan. Riyadhah itu dilakukan di bawah bimbingan guru. Syarat menjalani riyadhah, haruslah berumur 30 tahun atau sudah menikah.
Kegunaan ilmu laduni, yaitu :
-          Agar dapat memahami ilmu dengan tepat;
-          Mengetahui karakter seseorang;
-          Dapat mengobati orang kena santet
Saefi3)
                Ilmu saefi terkenal di kalangan pesantren. Dilihat dari segi substansinya saefi adalah doa yang dibaca terus menerus menurut bilangan dan waktu tertentu. Bagaimana cara memperoleh pengetahuan saefi? Pengetahuan saefi diperoleh melalui puasa dan wirid. Adapun macam-macam saefi yaitu : saefi dzulfaqar, saefi mughni, saefi umum, dan saefi antazaman.
Jangjawokan4)
Jangjawokan adalah bahasa Sunda, disebut juga Jampi Aji-Aji dalah bahasa Jawa. Jangjawokan merupakan ucapan atau kalimat yang bila diucapkan diyakini memiliki kekuatan magis tertentu. Bacaan dalam jangjawokan biasanya diajarkan oleh guru dari mulut ke telinga (secara lisan) dalam situasi tidak formal. Sandaran yang dipakai jangjawokan ternyata bermacam-macam, kadang-kadang ke Allah, kadang ke dewa atau jin.
Sihir5)
                Sihir merupakan upaya yang dilakukan manusia sebagai suatu tipu daya yang dalam mewujudkannya, meminta bantuan sesuatu yang halus (setan) untuk membelokkan sesuatu yang sebenarnya ke sesuatu yang bukan sebenarnya. Sihir selalu menggunakan bantuan jin kafir. Penggunaan sihir hanya ada, pertama yang dikenakan pada badan, dan yang kedua kepada harta korban.
Ilmu Kebal6)
                Ilmu kebal adalah sejenis pengetahuan yang berkembang di masyarakat, khususnya Indonesia, dikenal sebagai ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar tidak mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat melukai. Ilmu kebal diperoleh melalui cara supra-natural atau supra-rasional. Ia diperoleh secara mistik. Kegunaan ilmu kebal ialah untuk menjaga diri dari kecelakaan yang diakibatkan oleh kejahatan orang lain dan dapat juga digunakan untuk menolong orang lain dari kejahatan.
Santet7)
            Santet ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur. Santet adalah suatu pengetahuan tentang makhluk gaib yang dapat diperintah untuk mempengaruhi korban dengan menggunakan simbol-simbol dan upacara ritual. Kegunaan santet ada dua, yaitu : pertama menyakiti, dan yang kedua adalah membunuh.
Pelet8)
            Pelet adalah tindakan yang disengaja untuk menarik, mengalihkan rasa cinta seseorang kepada pemelet tanpa disadari sepenuhnya oleh orang yang dipelet. Ada dua kegunaan pellet, yaitu yang pertama, untuk mengakrabkan persahabatan, hubungan suami istri, atasan bawahan. Kedua, pelet untuk memelet lawan jenis untuk dijadikan pasangan hidup.
Debus9)
                Debus merupakan istilah yang digunakan di Pulau Jawa, khususnya di Banten.  Dalam praktiknya, debus mempraktikkan sesuatu yang luar biasa, seperti : memakan kaca dan tidak luka, tahan ditusuk dengan jarum, dan ditusuk atau digorok tidak luka. Hal yang harus dipenuhi seseorang yang memerlukan kemampuan debus, yaitu : yang pertama, harus suci dari hadas baik besar maupun kecil dan harus suci dari dosa terutama dosa besar, dan yang kedua, dituntut adanya kebulatan dan keyakinan dalam hati. Pada mulanya debus digunakan di Kerajaan Islam Banten dalam rangka menyebarkan Agama Islam.
Tentang Jin10)
                Jin adalah makhluk yang diperkirakan terletak antara manusia dan roh, dinamakan demikian karena tertutup dari pandangan mata. Iblis adalah keturunan jin. Perbedaan jin dan setan adalah setiap setan adalah jin, dan tidak setiap jin adalah setan. Bahan jin adalah api. Populasi jin lebih banyak daripada populasi manusia. Salah satu jenis jin adalah jin qarin. Jin inilah yang membantu dukun dalam praktiknya. Jin dapat digunakan untuk menyantet dan menyihir.
Nyambat11)
                Istilah nyambat terdapat di kalangan masyarakat Sunda. Nyambat ialah memanggil roh melalui suatu ritual dengan mengucapkan bacaan-bacaan tertentu. Adapun jenis-jenis nyambat, yaitu : asrar, abdul jabbar, pajajaran,kuda lumping, kasurupan, tenaga gaib, pedukunan, dan ramal.
Ilmu Kanuragan12)

            Ilmu kanuragan ialah ilmu bela diri, dapat berbentuk kekuatan yang datang dari dalam dan dapat juga datang dari luar, keduanya merupakan hasil dari latihan fisik dan riyadhah. Ilmu kanuragan dapat digunakan, seperti : untuk melumpuhkan ilmu hitam, umtuk menotok lawan, dan untuk memukul lawan dari jauh.

Filsafat Pengetahuan

I
Filsafat Pengetahuan
Pendidikan dan Logika Berpikir
Pendidikan di Indonesia dianggap telah gagal memainkan perannya dalam proses pencerdasan output. Hal ini terjadi karena ketidakmampuannya dunia pendidikan dalam membentuk dimensi kualitatif peserta didik dan juga rendahnya dunia pendidikan dalam menumbuhkan kreativitas berpikir peserta didik.
Dalam dunia pekerjaan, faktanya ketika output yang brilian masuk ke dunia kerja, orang tersebut hanya dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan ia kehilangan niat untuk meningkatkan kreativitas berpikir. Inilah yang mengakibatkan pendidikan di Indonesia tidak pernah berbanding lurus antara profesi yang dimiliki dengan pekerjaan yang digeluti.
Mengapa Filsafat Pengetahuan?
Beralih berbicara mengenai Filsafat Pengetahuan. Ada yang beranggapan bahwa Filsafat Pengetahuan diidentikkan dengan Ilmu Filsafat. Mata kuliah ini mengkaji perkembangan ilmu, karakter keilmuan dari zaman ke zaman dan bagaimana masing-masing karakter dimaksud berpengaruh dan dipengaruhi budaya dan peradaban yang mengitarinya.
Mulai Plato di era Yunani Kuno sampai Al-Kindi di Mediterania, batas antara filsafat dan ilmu pengetahuan boleh disebut hampir tidak ada. Dalam perkembangan selanjutnya, filsafat dan ilmu berpisah. Wilayah kajian filsafat lebih sempit dibandingkan dengan wilayah perkembangan ilmu
Mengapa Ditulis dalam Bentuk Novelat
Pertama, metode berpikir itu, menuntut kerja keras. Tulisan dalam bentuk novelat itu, pasti sedikit banyak meringankan cara kerja orang dalam bentuk berpikir, minimal ketika mereka membaca dan mendiskusikan sesuau yang tersaji dalam bidang ini. Kedua, novelat merupakan tulisan-tulisan yang ringan, mudah dicerna namun memiliki efek besar. Ketiga, secara historis, ilmu terlahir karena filsafat. Persoalannya, filsafat lahir karena apa? Ternyata, filsafat lahir karena budaya sastra, budaya seni, dan budaya frasa rakyat.
II
Gerak Dinamik Dari Mitos ke Logos
Evolusi Ilmiah
Ilmu yang dikembangkan manusia, dari dulu hingga sekarang, terus menerus, melahirkan teknologi baru, salah satunya adalah teknologi informasi. Inilah salah satu anak turunan dari ilmu. Ilmu lahir karena adanya filsafat. Ilmu melahirkan anak baru yang bernama teknologi.
Ilmu jika mengutip Kuhn, selalu memperhitungkan perspektif yang bersifat subjektif dan tidak selalu mengharuskan untuk selalu objektif. Semua kesimpulan objektif, akhirnya didirikan atas unsur-unsur subjektif. Atau serendahnya, dimensi subjektivisme memengaruhi objektivisme. Inilah yang melahirkan teori kebenaran intersubjektif atau interobjektif.
Evolusi Mistik
Di zaman modern ini, masih banyak masyarakat kampung yang beranggapan bahwa hari Kamis yang malamnya masuk malam Jumat Kliwon, dianggap masyarakat bahwa ada dedemit, dewa, dan arwah yang menyapa manusia di bumi. Dedemit dalam hal ini dimaksud yang suka menakuti manusia. Pada malam ini juga, banyak masyarakat yang melakukan pengusiran ruh jahat melalui pembakaran kemenyan dan berbagai macam bunga lainnya. Ada juga yang membaca surah yasin atau surah lain yang ada di Al-Qur-an. Banyak tokoh masyarakat yang menganggap bahwa mistik dikaitkan dengan agama. Namun dalam hal ini, bukan berarti mistik disamakan dengan agama. Keduanya berbeda. Jika harus disamakan, hal itu hanya terletak dalam konteks relevansi objek kajian.
Mistik belum mampu diempiriskan dan sulit dirasionalkan, apalagi diukur. Padahal persyaratan untuk disebut ilmiah, lawan dari mistik, membutuhkan apa yang disebut rasionalitas, empirisme, dan keterukuran. Mistik mengandung makna memberi pemahaman akan adanya kepercayaan atas kemampuan sebagian manusia untuk dapat melakukan kontak langsung dengan Tuhan.     Dalam kasus tertentu, mistik sulit dipisahkan dari perilaku hidup sehari-hari masyarakat Indonesia. Apa yang berbau mistik, menjadi kegiatan rutin yang sulit dihindari.
Menelusuri Evolusi Mistik Yunani Kuno
Mengapa hanya Yunani yang menjadi rujukan soal mistik? Bukankah banyak daerah dan banyak negara di dunia? Padahal Yunani Kuno sama seperti negara-negara lain dibelahan dunia, yang banyak memiliki mistik. Hanya saja, mite di Yunani berkembang jauh lebih kencang, dibandingkan mite di belahan negeri dan benua mana pun di dunia. Mite di Yunani lebih banyak berbicara tentang alam semesta dan bagaimana alam ini diciptakan oleh sang pencipta. Yunani berhasil membuat legenda penuh mistik. Inilah kelebihan mistik Yunani Kuno.
Sedikit berbeda dengan bangsa lain, Yunani Kuno mampu melakukan usaha serius dan sistematis dalam menyusun mythe yang diceritakan rakyat menjadi satu keseluruhan kajian sistematik. Dalam banyak kasus, kemajuan barat secara filosofis, adalah kemajuan Yunani.
Lahirnya Yunani Kuno sebagai pusat peradaban dunia di zamannya, mistik pada akhirnya menjadi peletak dasar bagi penumbuhan budaya ilmiah. Yunani Kuno mendeskripsikan situasi ini menjadi kekuatan ilmu pengetahuan, salah satunya melalui keterampilan pemikiran Socrates, Plato, dan Aristoteles.
III
Evolusi Ilmu
Evolusi Ilmiah
Masih dengan perasaan dan rasa penasaran yang sama. masih mempertanyakan apa yang menyebabkan Yunani sangat dikagumi dunia sebagai peletak dasar lahirnya filsafat, bahkan ilmu pengetahuan. Jawabannya adalah karena Yunani memiliki dua generasi besar, yakni Pra Socrates (era transisional) dan fase Socrates itu sendiri (kemapanan ilmiah). Pada era pra-Socrates unsur-unsur mite masih sangat memengaruhi sekalipun upaya observasional sudah mulai dilakukan, sedangkan di era Socrates, aspek observasi ini telah menjadi sesuatu yang kuat dan mapan sehingga mitologi hilang. Para pemikir ulung yang mengkaji tentang asal usul alam semesta, sebelum lahirnya Socrates, Plato, dan Aristoteles dikenal dengan istilah filsuf Pra-Socrates. Filsuf yang berupaya melakukan re-thinking terhadap mitos Yunani, misalnya terlihat dari: Thales, Anaximandros, Anaximenes, Phytagoras, Xenophanes, Heraclitus, Anaxagoras, Leuxippos, dan Democritus.
Hal terpenting dari apa yang dihasilkan era pra-Socrates adalah penempatan bumi sebagai pusat dinamika alam, dan upaya untuk memberi pemikiran, bahwa manusia memiliki peran penting dalam memperspektif bumi.
Ilmu dan Moral Praktis
Keteguhan Socrates, Plato, dan Aristoteles telah menyebabkan Yunani berdiri kokoh sebagai pusat perkembangan ilmu dan peradaban dunia. Tiga tokoh ini, di kalangan masyarakat dikenal sebagai figur yang mampu mengubah mite menjadi ilmu pengetahuan praktis.
Socrates disebut sebagai orang yang paling bijak. Socrates merupakan filsuf praktis bukan teoritis. Ia merupakan sosok pencari kebenaran mutlak.
Lalu selanjutnya ada Plato, ia dikenal sebagai matematikawan dan murid Socrates yang paling brilian. Ia mendirikan akademi Platonik di Athena, Yunani untuk menjadi laboratorium perkembangan ilmu pengetahuan. Inilah pendidikan tinggi pertama yang ada di Barat. Universitas ini memiliki murid cemerlang yaitu yang bernama Aristoteles. Plato adalah penulis produktif yang kematiannya datang saat dia sedang menulis juga. Plato semasa hidupnya telah menyumbangkan kepada dunia dalam bentuk pikiran. Karya pertama Plato berjudul Republik. Buku ini menggambarkan tentang bentuk pemerintahan yang baik bagi Athena.
Selanjutnya ada Aristoteles, ia adalah penulis produktif dalam bidang fisika, matematika, puisi, logika, biologi, politik pemerintahan, etnis, retorika, dan astronomi. Aristoteles juga berhasil mendirikan Perguruan Tinggi, ia dibantu dengan salah satu muridnya yang bernama Alexander Agung. Perguruan Tinggi tersebut bernama Lyceum.
Pemikiran tiga filsuf ini sangat popular di tengah kehidupan manusia, karena corak berpikir mereka yang dialektik, spekulatif, imajinatif, radikal, dan sistematik dalam persoalan ketuhanan, kemanusiaan dan kealaman, ternayta menobatkan mereka sebagai sosok pemikir agung. Yang menjadi pernyataan adalah menagapa filsuf Yunani Kuno lebih popular dibandingkan filsuf dari negara lain? Alasannya karena mereka sangat intens melakukan rasionalisasi tehadap apa yang disebut mistik menjadi ilmu pengetahuan.
Peran sastra dalam Mentransformasi Ilmu
Negeri Yunani memiliki tradisi kesusastraan bernilai tinggi. Misalnya, mereka memiliki amtsal-amtsal, dongeng-dongeng dan teka-teki yang cukup kaya kemudian didesain dalam bentuk sastra tadi sehingga mudah dipahami masyarakat. Contohnya karya Homeros, ini merupakan karya tertua di dunia. Karya ini disebut karya kesusatraan klasik dan menjadi peletak dunia seni temporer dengan pengaruh besar bagi dunia Barat dan Eropa. Homerus dikenal di Yunani dengan sebutan Homer. Melalui karya sastra tersebut, pemikiran Yunani yang sudah mulai ilmiah tersosialisasi dan bahkan terinternasionalisasi oleh apa yang disebut karya sastra. Yunani juga merupakan negeri pertama yang menginternasionalisasi ilmu pengetahuan.
IV
Masa Kegelapan Baru
          Ilmu di Era Kristen Awal
Sebelum Islam mejadi sebuah sistem ajaran, Kristenlah yang masuk pertama kali ke kubangan dunia, termasuk dalam kubangan ilmu pengetahuan. di era awal Kristen, para filsuf selalu merasa berat menghadapi kaum gereja, karena Kristen di periode awal sangat elitis dan ideologis, sehingga tidak ada ruang kritis yang bersifat dialogis.
Filsafat Yunani Kuno dianggap arus umat Kristen Awal sebagai ajaran sekuler dan sekaligus paganistik yang jauh dari nilai-nilai Kristiani dan Ketuhanan di dalamnya.  Dan pudarnya kekuasaan Romawi juga menjadi isyarat datangnya tahapan baru, yaitu filsafat dan ilmu harus mengabdi kepada agama.
            Sepercik Kesadaran
Di kalangan Kristen, upaya penyelamatan dinamika filosofi Yunani tetap ada, walaupun dalam jumalah yang sangat sedikit. Di era Kristen Awal ini, adanya kecenderungan meninggalkan pemikiran Aristoteles.
V
Cahaya Baru di Mediterania
          Mediterania
Mediterania adalah suatu wilayah di kawasan Laut Tengah, yang dihuni masyarakat Afrika Utara dan Timur Tengah. Wilayah ini berbatasan dengan sebuah laut yang oleh para ahli diberi nama Mediterania. Mediterania berarti negeri daratan tengah yang berada di antara laut yang posisinya menghubungkan antara benua di dunia. Posisinya terletak di antara Eropa sebelah Utara, Afrika di sebelah Selatan dan Asia di sebelah Timur. Lautan ini, di masa lalu menjadi jalur lalu lintas tersibuk  , karena semua jalur perdagangan melitas wilayah ini. Wilayah ini menjadi pusaran bisnis di dunia, karena wilayah ini dianugerahi oleh Allah dengan limpahan Sumber Daya Alam yang begitu melimpah.
            Karakter Dasar Mediterania
Melalui dunia baca dan tulis, komunikasi ilmiah dapat dilakukan sekalipun letaknya saling berjauhan. Melalui pena itu, jarak tidak lagi menjadi penghalang untuk terjadinya transformasi ilmu. Pena bahkan digambarkan tak ubahnya seperti lisan yang berbicara. Allah menyatakan bahwa dirinyalah yang telah menciptakan manusia dari ‘alaq, kemudian mengajari manusia dengan perantara qalam. Inilah yang menjadi pintu awal lahirnya pemikiran ilmiah masyarakat Muslim di Mediterania.
            Watak Ilmiah Mediterania
Filsuf dan Ilmuwan Indonesia telah menyimpulkan bahwa komunitas Muslim Mediterania, menjadi pengembang pemikiran filosofis masyarakat Yunani Kuno. Ajaran Islam pada masa ini dianggap ambigu karena pemikiran filosofi yang banyak dipengaruhi pikiran paganisme Yunani Kuno dan pikiran filosofi Kristen Awal.
Tuhan didefinisikan kaum Muktazilah yaitu Dzat yang mengetahui hal-hal yang tidak diketahui, kehendak-Nya. Muktazillah adalah salah satu aliran teologi Islam. Pemikiran muktazillah dianggap telah berlebihan dalam menggunakan fungsi akal manusia. Kaum muktazilah dituduh lebih baik menggunakan akal dibandingkan menggunakan tradisi kenabian. Inilah yang menyebabkan mereka dianggap kaum bebas diabndingkan dengan umat muslim yang lain.
            Pemikir Brilian Muslim Mediterania
Abu Nasr Muhammad bin Muhammad Ibnu Turkhan Ibnu Uzlaq Al Farabi atau dikenal dengan sebutan Al Farabi. Ia adalah seorang filsuf Muslim yang dikenal sebagai sosok yang arif. Salah satu karyanya memuat soal kemanusiaan seperti akhlak (etika) terhadap intelektual, politik, dan seni. Ia dikenal sangat mencintai filsafat Plato dan mengombinasinya dengan filsafat Aristoteles.
Lalu selanjutnya ada Abu ‘Al al-Husayn bin Abdullah bin Sina atau dikenal dengan nama Ibnu Sina (Timur Tengah) dan Avicenna (Barat). Ia merupakan dokter pertama di dunia. Ia dikenal sebagai Bapak Pengobatan Modern melalui karyanya magnum opus-nya berjudul Qanun fi Thib.
Berikutnya ada Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi, atau dikenal dengan sebutan al Razi (Arab) dan Rhazes (Barat). Ia dikenal sebagai seorang kesehatan, karena kemampuannya dalam mengobservasi jenis-jenis penyakit dan berbagai obat yang harus diberikan kepada pasien.
Selanjutnya ada Ibnu Haitam. Ia adalah orang pertama yang merumuskan bahwa seberkas cahaya dalam menembus suatu medium, mengambil jalur yang termudah dan tercepat. Ia juga orang yang mengumumkan hukum inertia (kelembaman).
Berkat hadirnya para filsuf tadi, telah mengakibatkan lahirnya sejumlah pemikiran yang sangat luar biasa, bukan saja untuk dunia Islam, tetapi juga untuk dunia pada umumnya. Hal itu bisa dilihat dari, nasib ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani tidak seburuk seperti yang dialami pada masa Kristen Awal. Islam bahkan telah dikesankan menjadi penyelamat dan sekaligus pengembang filsafat dan ilmu Yunani.
            Produk Metodologi Muslim Mediterania
Lahirnya filsuf Muslim mulai dari Ibnu Sina, Al Farabi, Al Razi, dan Ibnu Rusyd, menjadi contoh nyata bahwa metodologi telah dipengaruhi para pemikir Muslim. Sebagai contoh, pendekatan bayani yang disebut sebagai metodologi periode awal, berhasil melahirkan sejumlah produk hukum Islam (fiqih Islam) dan bagaimana mereka menghasilkan hokum dimaksud (ushul fiqh) dengan berbagai variasinya. Lalu yang kedua pada pendekatan burhani, yang mampu menyusun cara kerja keilmuan dan mampu melahirkan sejumlah teori dan praksis ilmu. Kemudian yang ketiga ada metodologi dan pendekatan irfani, yang mampu menyusun dan mengembangkan ilmu-ilmu kesufian.
Pudarnya Tradisi Ilmiah Muslim Mediterania
Setelah umat Islam berhasil menjalankan perannya yang cukup penting dalam filsafat dan ilmu pengetahuan, akhirnya umat Islam meninggalkan tradisi leluhurnya yang agung. Trdaisi itu salah satunya adalah kesanggupan dalam mengakses dan mengadaptasi filsafat dan ilmu pengetahuan didalamnya.
Seiring dengan menurunnya minat masyarakat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan bahkan melakukan penolakan terhadap filsafat, dunia Barat mengambil manfaat dari kekalahannya pada Perang Salib untuk mengambil ilmu dan peradaban yang dibangun masyarakat Mediterania.
VI
Barat Modern dan Tradisi Teknikisme
          Masuknya Tradisi Ilmu ke Dunia Barat
Barat maju karena filsafat Averros (Ibnu Rusyd) yang masuk ke Eropa melalui Cordova, Spanyol. Selama hampir 500 tahun dunia Islam disana, dan hampir tidak ada bangsa Spanyol yang masuk Islam. Masuknya filsafat Ibnu Rusyd yang Aristotalian ke dunia Barat, munculah Renaissance (abad ke-16), gerakan Aufklarung dan Revolusi Industri (abad ke-18). Melalui dua gerakan ini, filsafat masuk ke masa revolusioner dengan tahapan baru yang sangat modern meski terkesan vulgar-positivistik dan cenderung ateistik.
Ibnu Rusyd, berhasil mengubah mindset masyarakat Barat untuk memiliki kesadaran empiris. Kesadaran empiris inilah yang menyebabkan manusia berbuat dan bertindak.
            Ilmu dan Paradigma Barat
Tanpa adanya dunia Islam, Eropa dan Barat umumnya tidak akan mengenal peradaban. Lahirnya Renaissance dan Aufklarung serta revolusi industri merupakan wujud nyata dunia Islam dalam memberikan andil atas kemajuan mereka.
Ada dua faktor yang menyebabkan Barat dan Eropa mengenal peradaban. Faktor itu adalah:
1) masuknya filsafat Ibnu Rusyd yang Aristotalian dengan sendirinya membawa serta
    pemikiran filsuf lain di generasi sebelum Rusyd.
2) ketika terjadi perang salib selama kurang lebih 3 abad di Timur Tengah, umat Islam
                tidak kalah oleh masyarakat Kristen. Dari 13 kali perang, umat islam hanya kalah 3
      kali, itu pun tidak fatal.
Bangsa Barat dan Eropa yang jauh dari ilmu, baru belajar peradaban saat perang salib. Oleh karena itu, tidak heran jika corak, sifat, dan karakter keilmuan Barat temporer cenderung sekuler. Namun, akibat lahirnya keilmuan Barat yang sekuler, ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat.
            Capaian Barat dalam Dunia Ilmu
Dalam hal ini, tradisi ilmuwan Muslim dan dunia barat berbeda, karena dunia Barat membangun peradaban, salah satu contohnya yaitu filsafat Ibnu Rusyd yang mengabadikan “keperkasaan” Yunani Kuno yang tidak apresiatif terhadap masyarakat Muslim, kecuali dalam jumlah dikit.
Yunani Kuno terus memengaruhi peradaban Barat. Hal ini terlihat dari karya seni, desain bangunan, dan karya sastra yang terus dihasilkan oleh bangsa Barat. Dalam hal ini, Islam tak luput memberi apresiasi dan juga menjadi penyelamat filsafat Yunani Kuno. Islam juga menempatkan mereka dalam supremasi peradaban dunia.
VII
Sejarah yang Hilang
            Tidak Perlu Disembunyikan

Dunia Islam telah tertinggal jauh dibandingkan dunia Barat yang Kristen, dan agama lain yang ada di dunia ini, baik pada aspek politik, ekonomi, kebudayaan, bahkan peradaban. Ilmuwan muslim ternyata berbeda dengan epistemologi sebelumnya, baik pada Kristen awal maupun pada Yunani Kuno. Fakta menunjukkan bahwa umat Islam mengambil sikap kompromistik dalam bingkai sains dan kemudian Barat mengambilnya dengan sikap keilmuan, seperti Yunani Kuno.