Sabtu, 16 Desember 2017

Kurang Meratanya Teknologi Penunjang Pembelajaran pada Tiap Daerah


Kemajuan ekonomi negara maju tidak terlepas dari jumlah sekolah, dimana kurikulumnya diarahkan untuk kebutuhan ekonomi dengan ciri penggunaan teknologi yang tinggi. Kurang meratanya teknologi penunjang pembelajaran pada tiap daerah dikarenakan pemerintah hanya mendata sekolah yang terdekat dengan jalan besar yang lebih mudah untuk difasilitasi. Seperti contohnya sekolah modern, sekolah yang memiliki kapasitas rombel yang banyak murid-muridnya di kalangan perkotaan, dan juga pihak sekolah lebih dekat dengan para pejabat-pejabat terkait, sehingga mudah untuk mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.
Sedangkan, untuk sekolah yang berada di daerah-daerah tertentu tidak adanya fasilitas yang memadai, sarana dan prasarananya pun hanya seadanya. Inilah yang menjadi penyebab ketertinggalannya teknologi baik pada guru maupun siswanya.
Untuk itu, kemampuan berpikir dan belajar untuk mengakses pengetahuan dalam mencari pengetahuan lewat teknologi yang berkembang dirasa sangat tertinggal. Hal ini menimbulkan gejolak social pada masyarakat, seperti :
- Banyaknya lulusan yang bersekolah di sekolah daerah perkotaan lebih terampil, mahir, dan mempunyai keahlian, sehingga mudah mendapatkan pekerjaan.
- Sedangkan lulusan yang bersekolah di sekolah daerah pedesaan, kemajuan ilmu teknologinya kurang memadai, hal ini menyebabkan sangat sulitnya mendapatkan pekerjaan karena tidak mempunyai kecakapan hidup (life sklill) yang bisa memberikan kemahiran dan keahlian seperti halnya peserta didik yang mampu difasilitasi teknologi yang memadai.
Itulah gambaran tentang masih banyaknya ketertinggalan teknologi untuk pembelajaran yang belum merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar