Minggu, 17 Desember 2017

Pendidikan di Indonesia Lebih Mementingkan Target

Pendidikan di Indonesia Lebih Mementingkan Target
Apa maksud dari pendidikan di Indonesia lebih mementingkan target? Pendidikan di Indonesia lebih mementingkan target sudah terjadi sejak lama. Hal ini dikarenakan, guru mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Misalnya pada kurikulum 2013. Pada kurikulum ini, pembelajaran di SD menggunakan tema yaitu memadukan beberapa mata pelajaran menjadi suatu tema. Dalam satu tema, biasanya terdiri dari beberapa subtema. Satu tema biasanya digunakan untuk 1 bulan. Jadi, dalam pembelajaran guru dalam sebulan harus bisa menyelesaikan satu tema. Hal ini, mengakibatkan guru lebih mementingkan target dibandingkan pemahaman siswa.
Contoh lain juga seperti, guru mewajibkan peserta didiknya menghafal juz 30 pada Al-Qur’an, jika tidak hafal juz 30, maka dinyatakan tidak lulus, karena salah satu syarat kelulusan adalah hafal Al-Qur’an. Oleh karena itu, peserta didik mau tidak mau harus menghafal juz 30 yang ada di Al-Qur’an. Dibalik kewajiban peserta didik harus menghafal juz 30 yang ada di Al-Qur’an, sebetulnya itu maksud dan tujuannya baik dan bermanfaat juga bagi kehidupan peserta didik, terutama bagi peserta didik yang beragama Islam. Akan tetapi, itu juga bisa berdampak buruk jika terlalu dipaksakan dan ditekan harus menghafal, karena peserta didik akan menghafal juz 30 yang ada di Al-Qur’an dengan tujuan agar lulus dari sekolah tersebut, bukan karena niat dari hati yang ikhlas. Akibatnya, setelah lulus dari sekolah maka hafalan itu akan hilang atau lupa.
Oleh karena itu, sebaiknya pendidikan di Indonesia lebih mementingkan pemahaman dan minat siswa, dibandingkan harus selalu mengejar target. Karena jika itu diteruskan akan berdampak buruk bagi pendidikan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar