Pendidikan di Indonesia Lebih
Mementingkan Target
Apa
maksud dari pendidikan di Indonesia lebih mementingkan target? Pendidikan di
Indonesia lebih mementingkan target sudah terjadi sejak lama. Hal ini
dikarenakan, guru mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Misalnya pada
kurikulum 2013. Pada kurikulum ini, pembelajaran di SD menggunakan tema yaitu
memadukan beberapa mata pelajaran menjadi suatu tema. Dalam satu tema, biasanya
terdiri dari beberapa subtema. Satu tema biasanya digunakan untuk 1 bulan. Jadi,
dalam pembelajaran guru dalam sebulan harus bisa menyelesaikan satu tema. Hal ini,
mengakibatkan guru lebih mementingkan target dibandingkan pemahaman siswa.
Contoh
lain juga seperti, guru mewajibkan peserta didiknya menghafal juz 30 pada
Al-Qur’an, jika tidak hafal juz 30, maka dinyatakan tidak lulus, karena salah
satu syarat kelulusan adalah hafal Al-Qur’an. Oleh karena itu, peserta didik
mau tidak mau harus menghafal juz 30 yang ada di Al-Qur’an. Dibalik kewajiban
peserta didik harus menghafal juz 30 yang ada di Al-Qur’an, sebetulnya itu
maksud dan tujuannya baik dan bermanfaat juga bagi kehidupan peserta didik,
terutama bagi peserta didik yang beragama Islam. Akan tetapi, itu juga bisa
berdampak buruk jika terlalu dipaksakan dan ditekan harus menghafal, karena peserta
didik akan menghafal juz 30 yang ada di Al-Qur’an dengan tujuan agar lulus dari
sekolah tersebut, bukan karena niat dari hati yang ikhlas. Akibatnya, setelah
lulus dari sekolah maka hafalan itu akan hilang atau lupa.
Oleh
karena itu, sebaiknya pendidikan di Indonesia lebih mementingkan pemahaman dan
minat siswa, dibandingkan harus selalu mengejar target. Karena jika itu diteruskan
akan berdampak buruk bagi pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar