Corat-coret Baju saat Kelulusan
Corat-coret
baju saat kelulusan sudah menjadi tradisi di kalangan pelajar, terutama pelajar
SMA. Di setiap tahunnya, pasti ada saja pelajar yang mencorat-coret baju
seragamnya. Hal ini, seperti sudah sangat melekat di diri para pelajar. Namun,
tidak semua pelajar SMA senang melakukan hal seperti ini. Biasanya mereka
melakukan itu, setelah pengumuman kelulusan. Mereka konvoi ke suatu tempat,
biasanya tempat yang mereka kunjungi adalah pantai. Konvoi sudah pasti
mengganggu para pengguna jalan yang lain, karena mereka membuat macet dan
berisik akibat suara klakson yang mereka bunyikan. Sesampainya di pantai, biasanya
mereka saling bertukaran tanda tangan di baju seragam yang telah mereka pakai
semasa SMA. Ada yang mencorat-coret dengan menggunakan spidol, ada juga yang
mencorat-coret menggunakan pilox. Tak hanya baju seragam saja yang mereka corat-coret,
ada juga yang mencorat-coret rok, celana, dan kerudung.
Namun, sangat miris dan sangat
disayangkan sekali, terkadang ada dari salah satu mereka yang mencoret-coret
dibagian yang tidak seharusnya. Terutama pada wanita. Siswa mencorat coret di
baju para siswi, padahal itu sangat tidak wajar.
Dalam hal ini, perlu adanya
perubahan dari cara mengumumkan kelulusan, seperti mengumumkan kelulusan
melalui surat yang dikirimkan ke setiap rumah para pelajar. Hal ini, agar
tradisi corat coret baju dan konvoi tidak semakin merajalela. Walau mereka
beranggapan bahwa mencorat coret baju setelah pengumuman kelulusan, itu sah-sah
saja, dikarenakan itu wujud kegembiraan mereka karena telah menyelesaikan study
di SMA selama 3 tahun. Ada juga yang beralasan bahwa mencorat coret baju
sebagai kenang-kenangan. Akan tetapi, akan lebih baik lagi jika baju seragam
yang mereka miliki atau mereka pakai semasa SMA disumbangkan kepada yang lebih
membutuhkan. Dari pada harus dicorat-coret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar