Minimnya Komunikasi antara Murid dan Guru

Minimnya Komunikasi antara Murid dan Guru

Salah satu pendukung terciptanya kegiatan Belajar Mengajar di sekolah atau di kelas adalah adanya komunikasi atau interaksi antara guru dan murid. Pembelajaran berkenaan dengan hal-hal yang tidak dapat dihalangi tentang keberadaan murid dan guru. Namun, keberadaan murid untuk berkomunikasi dengan guru sangatlah minim, hal ini dipengaruhi oleh faktor muridnya, misalnya dalam kehidupan sehari-hari, murid menggunakan bahasa asalnya (bahasa sehari di hari-hari yang di pakai di rumah, ex: bahasa jaseng) dikarenaka di lingkungan keluarganya atau di lingkungan rumahnya menggunakan bahasa jaseng, maka yang mereka gunakan dalam sehari-hari adalah bahasa jaseng, hal ini pun akan terbawa-bawa sampai ke sekolah.

Oleh karena itu, gurulah yang harus bisa menyesuaikan dengan kondisi peserta didiknya. Karena hal inilah yang memicu kurangnya interaksi antara guru dan murid. Peserta didik di sekolah diajarkan menggunakan bahasa Indonesia, akan tetapi hal itu tidak semua peserta didik menerima respon dari guru ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya, guru memberikan pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia, kemudian peserta didik menjawab pertanyaan tersebut menggunakan bahasa Jaseng. Inilah yang sering terjadi, dan menjadi salah satu penyebab minimnya komunikasi antara murid dan guru.

Jika guru menggunakan bahasa yang kurang dimengerti oleh anak (bahasa Indonesia) atau guru terlalu cepat dalam berbicara, maka akibatnya komunikasi antara guru dan murid tidak saling berhubungan atau keterkaitan. Dalam hal ini, biasakan peserta didik berbicara bahasa Indonesia dengan teman sebayanya di sekolah maupun dilingkungan rumahya dalam kehidupan sehari-hari, jangan menggunakan bahasa Jaseng. Kemudian, guru juga harus mampu mengerti bahasa tubuh gerak peserta didik, bahasa sehari-hari peserta didik, supaya perilaku peserta didik dan guru tidak menyebabkan kerenggangan, anak akan lebih percaya diri dan belajar menyesuaikan kebiasaannya untuk berani berkomunikasi dengan gurunya.