Senin, 18 Desember 2017

Filsafat Ilmu

BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam mata kuliah Filsafat Pengetahuan (Philosophy of Knowledge) yang didiskusikan tidak hanya pengetahuan sain (science), diskusikan juga seluruh yang disebut pengetahuan termasuk pengetahuan yang “aneh-aneh” seperti pelet, kebal, santet, saefi, dan lain sebagainya.
Apa sih pengetahuan itu? Pengetahuan adalah semua yang diketahui. Dilihat dari segi motif, pengetahuan itu diperoleh melalui dua cara. Pertama, pengetahuan yang diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan dan tanpa usaha. Kedua, pengetahuan yang didasari motif ingin tahu. Salah satu tujuan perkuliahan Filsafat Pengetahuan ialah agar kita memahami kapling pengetahuan.
Pengetahuan sain tidaklah sesederhana itu. Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan didukung bukti empiris. Pengetahuan sain memiliki paradigma sain dan metode sain. Objek penelitian pengetahuan sain hanyalah objek yang empiris sebab ia harus menghasilkan bukti empiris. Ada dua macam pengetahuan, yang pertama pengetahuan sain yang rasional empiris, dan kedua pengetahuan filsafat yang hanya rasional.
Logis dan Rasional
            Menurut Kant rasional adalah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Seperti kisah Nabi Ibrahim dibakar tidak hangus, itu adalah hal yang tidak rasional, karena menurut hukum alam sesuatu yang dibakar pasti hangus, kecuali bahan itu memang materi yang tidak hangus dibakar, sedangkan Ibrahim adalah materi yang hangus dibakar.
            Kebenaran logis dibagi menjadi dua. Pertama, logis-rasional, dan yang kedua logis-supra-rasional. Apa yang dimaksud dengan logis? Logis ialah yang masuk akal.
BAB 2
PENGETAHUAN SAIN
A. Ontologi Sain
1. Hakikat Pengetahuan Sain
            Pertama, masalah rasional. Misalnya, orang-orang di kampung satu sehat-sehat, sedangkan di kampung yang lain banyak yang sakit. Ternyata, penduduk kampung yang satu itu memelihara ayam dan mereka memakan telurnya, sedangkan penduduk kampung yang lain juga memelihara ayam tetapi telurnya mereka jual. Berdasarkan kenyataan tersebut, menurut dugaan, kampung yang satu itu penduduknya sehat-sehat dikarenakan banyak memakan telur, sedangkan kampung yang lain banyak yang sakit dikarenakan tidak memakan telur.
            Kedua, masalah empiris. Untuk menguji hipotesis, maka gunakan metode eksperimen dengan cara mengambil satu atau dua kampung yang disuruh makan telur secara teratur selama setahun sebagai kelompok eksperimen, dan mengambil satu atau dua kampung yang lain yang tidak boleh makan telur selama setahun. Lalu pada akhir tahun tenyata terbukti bahwa kampung yang masyarakatnya makan telur, rata-rata sehat.
            Setelah terbukti, maka hipotesis tersebut berubah menjadi teori. Teorinya yaitu “Semakin banyak makan telur akan semakin sehat” atau “Telur berpengaruh positif terhadap kesehatan,” ini adalah teori yang rasional-empiris. Teori ini disebut teori ilmiah. Cara kerja dalam memperoleh teori tersebut adalah cara kerja metode ilmiah.
2. Struktur Sain
            Dalam garis besarnya, sain dibagi dua, yaitu sai kealaman dan sain sosial.
1) Sain Kealaman yaitu astronomi, fisika, kimia, ilmu bumi, dan ilmu hayat.
2) Sain Sosial yaitu sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, dan politik.
Agar tampak lengkap maka ditambahkan dengan humaniora.
3)Humaniora yaitu seni, hukum, filsafat, bahasa, agama, dan sejarah.
B. Epistemologi Sain
1. Objek Pengetahuan Sain
            Objek pengetahuan sain ialah semua objek yang empiris. Objek yang dapat diteliti oleh sain banyak sekali: alam, tumbuhan, hewan, dan manusia., semuanya dapat diteliti oleh sain. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sain.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Sain
            Perkembangan sain didorong oleh paham Humanisme. Humanisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme juga telah ada sejak zaman Yunani Kuno.
            Sejak zaman dahulu, manusia telah menginginkan adanya aturan untuk mengatur manusia. Tujuannya ialah agar manusia itu hidup teratur. Manusia juga perlu aturan untuk mengatur alam. Lalu bagaimana membuat aturan untuk mengatur manusia dan alam? Siapa yang dapat membuat aturan itu? Manusialah yang mampu membuat aturan untuk dirinya sendiri dan alam. Aturan itu bersumber pada sesuatu yang ada pada manusia. Alat itu ialah akal. Akal adalah alat dan sumber yang paling dapat disepakati. Maka, Humanisme melahirkan Rasionalisme.
            Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Dicari dengan akal ialah dicari dengan berpikir logis. Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak. Bila logis, benar; bila tidak, salah.
            Alat lain yang diperlukan yaitu Empirisme. Empirisme adalah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti Empiris. Empirisme hanya menemukan konsep yang sifatnya umum. Konsep itu belum operasional, karena belum terukur. Jadi, masih memerlukan alat lain. Alat itu ialah positivisme.
            Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisnya, yang terukur. “Terukur” inilah sumbangan Positivisme. Positivisme telah disetujui untuk membuat aturan untuk mengatur manusia dan alam. Namun masih diperlukan alat lain, alat itu adalah Metode Ilmiah.
            Metode Ilmiah mengatakan, untuk memperoleh pengetahuan yang benar lakukan langkah: logico-hypothetico-verificartif. Metode Ilmiah itu secara teknis dan dan rinci dijelaskan dalam satu bidang ilmu yang disebut Metode Riset. Metode riset menghasilkan model-model penelitian.
3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Sain
            Jika kita bertanya apa ukuran kebenaran sain, maka yang kita tanya ialah apa ukuran kebenaran teori-teori sain. Ada teori Sain Ekonomi: bila penawaran sedikit, permintaan banyak, maka harga akan naik. Teori ini disebut hokum penawaran dan permintaan. Untuk membuktikan apakah hipotesis itu benar atau salah, kita cukup melakukan dua langkah. Pertama, kita uji apakah teori itu logis? Kedua, uji empiris. Jika hipotesis terbukti, maka pada saatnya ia menjadi teori. Jika sesuatu teori selalu benar, yaitu jika teori itu selalu didukung bukti empiris, maka teori itu naik tingkat keberadaannya menjadi hokum atau aksioma. Hipotesis adalah pernyataan yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada bukti empirisnya.
C. Aksiologi Sain
1. Kegunaan Pengetahuan Sain
            Ada tiga kegunaan teori sain, yaitu :
            1) Teori Sebagai Alat Eksplanasi
            Misal, ada tiga orang bersaudara, dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka nakal, sering mabuk, bolos sekolah, dan tidak naik kelas. Mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya, ayah dan ibu mereka suda menikah lagi dan pindah ke tempat barunya masing-masing. Mereka bertiga tinggal bersama pembantunya. Mengapa anak-anak itu nakal?
            Menurut teori Sain Pendidikan, anak broken home, pada umumnya akan menjadi anak nakal. Penyebabnya ialah karena mereka tidak mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tua sangatlah penting dalam pertumbuhan anak menuju dewasa.
            2) Teori Sebagai Alat Peramal
            Dalam bahasa kaum ilmuwan ramalan itu disebut prediksi, untuk membedakannya dari ramalan dukun. Misalnya, pada musim paceklik banyak pasangan suami istri yang cerai, maka diramalkan kenakalan remaja akan meningkat.
            3) Teori Sebagai Alat Pengontrol
            Misal, ayah dan ibu sudah cerai. Anak-anak mereka menjadi nakal. Adakah upaya agar mereka menjadi tidak nakal? Upaya itulah yang disebut kontrol. Dalam kasus ini mungkin pamannya, kakeknya, dapat mengganti fungsi ayah dan ibunya mereka.
2. Cara Sain Menyelesaikan Masalah
Cara ilmuwan menyelesaikan masalah yaitu dengan cara mengidentifikasi masalah, mencari teori tentang sebab-sebab masalah tersebut, dan kembali membaca literature.
3. Bonus
Netralitas Sain
            Netralitas Sain artinya sain tidak memihak pada kebaikan dan tidak memihak pada kejahatan. Apa untungnya bila sain netral? Keuntungannya adalah perkembangan sain akan cepat terjadi.apa kerugian bila sain netral? Kerugiannya ialah akan melawan keyakinan, misalnya keyakinan yang dari agama.
Krisis Sain Modern
            Adapun kesalahan-kesalahan dari sain modern yaitu : tentang jagad raya, tentang materi, tentang kausalitas, tentang uncertainty dari Heisenberg, tentang partikel sub-atomik, dan tentang kerusakan ekologi menyeluruh.


Pengembangan Ilmu
           


Isi ilmu adalah teori, maka mengembangkan ilmu adalah mengembangkan teorinya. Ada beberapa kemungkinan dalam mengembangkan teori, yaitu : menyusun teori baru, menemukan teori baru untuk mengganti teori lama, merevisi teori lama, dan membatalkan teori lama.
BAB 3
PENGETAHUAN FILSAFAT
A. Ontologi Filsafat
1. Hakikat Pengetahuan Filsafat
            Hakikat filsafat yaitu membahas pengetahuan filsafat itu yang sebenarnya. Pengetahuan manusia ada tiga macam yaitu pengetahuan sain, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik. Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis dan tidak empiris.
2. Struktur Filsafat
            Struktur filsafat ialah cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Struktur dalam arti cabang-cabang filsafat sering disebut dengan sistematika filsafat. Filsafat terdiri dari tiga cabang besar, yaitu : ontologi (membicarakan hakikat berupa pengetahuan), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan itu), aksiologi (membicarakan guna pengetahuan itu). Salah satu filsafat yang masih baru ialah Filsafat Perennial.
Filsafat Perennial
            Filsafat Perennial ialah pengetahuan filsafat tentang yang selalu ada (Budy Munawar Rahman dalam Komarudin Hidayat dan M. Wahyuni Nafis, hal xiii, xxix).
Filsafat Pos Modern (Post Modern Philosophy)
Di dalam literature filsafat, biasanya filsafat dibagi menjadi tiga. Pertama, Filsafat Yunani Kuno yang didominasi Rasionalisme. Kedua, Filsafat Abad Tengah. Ketiga, Filsafat Modern yang didominasi lagi oleh Rasionalisme.
Akhir-akhir ini muncul filsafat yang keempat, yaitu Filsafat Pascamodern. Pada intinya, filsafat Pascamodern mengkritik Filsafat Modern. Karena Filsafat Modern itu didominasi Rasionalisme, maka yang didekonstruksi adalah Rasionalisme itu.
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan akal ialah alat pencari dan pengukur kebenaran.
B. Epistemologi Filsafat
1. Objek Filsafat
Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yang terdalam. Objek penelitian filsafat lebih luas dari objek penelitian sain. Sain hanya meneliti objek yang ada, sedangkan filsafat meneliti objek yang ada dan mungkin ada. Jika sain meneliti objek yang ada dan empiris tetapi abstrak, sedangkan filsafat meneliti objek yang ada dan mungkin ada, dan juga sudah jelas abstrak.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Filsafat
            Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan filsafat? Manusia memperoleh pengetahuan filsafat dengan cara berpikir mendalam tentang sesuatu yang abstrak. Berpikir secara mendalam artinya berpikir tanpa bukti empirik.
3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Filsafat
            Kebenaran teori filsafat diukur dari logis atau tidaknya teori itu. Ukuran logis tidaknya teori tersebut, bisa dilihat dari argument yang menghsilkan kesimpulan teori itu.
C. Aksiologi Pengetahuan Filsafat
1. Kegunaan Pengetahuan Filsafat
            Kegunaan filsafat ada tiga, yaitu  filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, filsafat sebagai metode pemecahan masalah, dan filsafat sebagai pandangan hidup.
Kegunaan Filsafat bagi Akidah
            Dalam hal ini, filsafat bagi akidah artinya bahwa filsafat dapat berguna untuk memperkuat keimanan, ini menurut Thomas Aquinas. Akan tetapi, ada pula contoh bukti-bukti akliah menurut Kant tentang adanya Tuhan sebenarnya lemah, bukti yang kuat adalah suara hati. Suara hati itu memerintah, bahkan rasio pun tidak mampu melawannya.
Kegunaan Filsafat bagi Hukum
            Dalam hal ini, hukum Islam yang dimaksud adalah fikih. Fikih secara bahasa yaitu mengetahui. Adapun butir-butir aturan dan ketentuan hukum yang ada dalam fikih pada garis besarnya mencakup tiga unsur pokok, yaitu sebagai berikut :
a)      Perintah seperti shalat, zakat, puasa, dan sebagainya.
b)      Larangan, seperti larangan musyrik, zina, dan sebagainya.
c)      Petunjuk, seperti cara shalat, cara puasa, dan sebagainya.
Tujuan utama diturunkannya hukum Islami (fikih) yaitu untuk menciptakan kemaslahatan hidup manusia, kemaslahatan yang dimaksud disini adaalah kebaikan
Kegunaan Filsafat bagi Bahasa
            Problem yang sering dihadapi bahasa adalah pemeliharaannya. Hal ini disebabkan karena orang awam yang sering merusak bahasa, mereka menggunakan bahasa dengan kaidah yang tidak benar. Kerusakan bahasa itu disebabkan oleh tidak digunakannya logika. Logika itu adalah filsafat. Artinya, logika dan filsafat memiliki kaitan yang sangat erat. Kekeliruan dalam berbahasa melahirkan kekeliruan dalam berpikir, yaitu : Kekeliruan karena komposisi, kekeliruan dalam pembagian atau devisi, kekeliruan karena tekanan, kekeliruan karena amfiboli.
Kesimpulannya ialah filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa. Tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki. Selain itu, perkembangan berpikir atau filsafat akan diikuti oleh perkembangan bahasa.
2. Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah
            Sesuai dengan sifatnya, filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universal, artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin.
Bonus
Cara orang Umum Menilai
            Ada tiga cara orang menilai suatu pendapat atau pernyataan. Pertama, ia menilai berdasarkan ketidaktahuannya tentang itu, ketidaktahuannya itulah yang dijadikannya ukuran. Kedua, menilai dengan menggunakan pendapatnya sebagai ukuran. Ketiga, menilai dengan menggunakan pendapat umumnya pakar sebagai alat ukur.
Netralitas Filsafat
            Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
a)      Dalam filsafat ada Filsafat Nilai atau Etika.
b)      Filsafat itu adalah pemikiran orang, karena pemikiran orang maka tidaklah mungkin orang itu netral dalam berpikir.
c)      Masih ada kemungkinan netralnya filsafat, yaitu pada logika. Mungkin saja logika itu netral.
BAB 4
PENGETAHUAN MISTIK
A. Ontologi Pengetahuan Mistik
1. Hakikat Pengetahuan Mistik
            Dalam pengertian umum, mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional. Di dalam Islam, pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang diperoleh melalui jalan tasawuf.
2. Struktur Pengetahuan Mistik
            Dilihat dari sifatnya, mistik dibagi menjadi dua, yaitu mistik biasa dan mistik magis. Mistik biasa adalah mistik tanpa kekuatan tertentu. Dalam Islam mistik ini disebut tasawuf. Sedangkan mistik magis adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis dibagi menjadi dua, yaitu mistik-magis-putih dan mistik-magis-hitam. Mistik magis putih dalam Islam contohnya yaitu mukjizat, karamah, dan ilmu hikmah. Sedangkan mistik magis hitam contohnya yaitu santet dan sejenis lainnya yang mengandung sihir.
            Mistik magis putih menggunakan do’a dan wiridan, sedangkan mistik magis hitam menggunakan jampi dan mantra. Mistik magis putih selalu dekat dan berhubungan dengan Tuhan, sedangkan mistik magis hitam bergantung pada kekuatan setan dan roh jahat.
B. Epistemologi Pengetahuan Mistik
            Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan rasio. Yang menjadi objek pengetahun mistik adalah objek yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, malaikat, surga, neraka, jin, dan lain-lain. Lalu objek yang ada pada pengetahuan mistik, seperti objek-objek supra-natural contohnya kebal, debus, santet, dll.


Bagaimana cara memperoleh pengetahuan mistik? Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa. Kebenaran pengetahuan mistik diukur dengan berbagai ukuran. Bila pengetahuan mistik itu berasal dari Tuhan, maka ukuran kebenarannya adalah Tuhan. Sedangkan, jika ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu kepercayaan, maka ukuran kebenarannya adalah kepercayaan.
C. Aksiologi Pengetahuan Mistik
1. Kegunaan Pengetahuan Mistik
            Pada dasarnya, yang kita ketahui bahwa mistik yang biasa digunakan yaitu untuk memperkuat keimanan, mistik magis putih digunakan untuk kebaikan, sedangkan mistik magis hitam digunakan untuk tujuan jahat.
2. Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Masalah
            Pengetahuan mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi dan tidak juga melalui proses rasio. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam.
Cara Kerja Mistik-Magis-Putih
            Cara kerja mistik magis putih ada dua, yaitu yang pertama dengan cara wiridan dan doa, dan yang kedua dengan cara memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam yang ada di dalam huruf-huruf Al-Qur’an atau yang ada di dalam asma-asma Allah.
Cara Kerja Mistik-Magis-Hitam
            Cara kerja mistik magis hitam yaitu dengan cara  membuat gambar calon korbannya, kemudian membacakan mantra pada gambar yang diletakkannya sebagai ganti orang yang dituju secara kongkrit dan simbolik.
Beberapa Contoh Pengetahuan Mistik
Mukasyafah1)
Mukasyafah adalah salah satu contoh pengetahuan mistik, ini termasuk mistik putih. Pengetahuan mukasyafah diawali oleh asumsi dan kesadaran tentang adanya kesatuan esensial secara asasi antara subjek-objek, yaitu manusia. Pengetahuan mukasyafah terkait dengan situasi batin tertentu maka epistemologinya akan bersifat psikologis, yaitu mengusahakan agar potensi spiritual atau batin itu sanggup membuka diri dan menangkap pengetahuan Tuhan tersebut. Ibnu Sina membagi kegiatan penempuh jalan cahaya dalam dua tahapan, yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah (latihan).
Ilmu Laduni2)
                Ilmu laduni ialah ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran; ilmu laduni adalah ilmu yang diterima langsung melalui ilham, iluminasi, atau inspirasi dari sisi Tuhan (Ensiklopedia Islam, 3:90). Ilmu laduni diperoleh melalui riyadhah. Dari riyadhah itu timbul keyakinan. Riyadhah itu dilakukan di bawah bimbingan guru. Syarat menjalani riyadhah, haruslah berumur 30 tahun atau sudah menikah.
Kegunaan ilmu laduni, yaitu :
-          Agar dapat memahami ilmu dengan tepat;
-          Mengetahui karakter seseorang;
-          Dapat mengobati orang kena santet
Saefi3)
                Ilmu saefi terkenal di kalangan pesantren. Dilihat dari segi substansinya saefi adalah doa yang dibaca terus menerus menurut bilangan dan waktu tertentu. Bagaimana cara memperoleh pengetahuan saefi? Pengetahuan saefi diperoleh melalui puasa dan wirid. Adapun macam-macam saefi yaitu : saefi dzulfaqar, saefi mughni, saefi umum, dan saefi antazaman.
Jangjawokan4)
Jangjawokan adalah bahasa Sunda, disebut juga Jampi Aji-Aji dalah bahasa Jawa. Jangjawokan merupakan ucapan atau kalimat yang bila diucapkan diyakini memiliki kekuatan magis tertentu. Bacaan dalam jangjawokan biasanya diajarkan oleh guru dari mulut ke telinga (secara lisan) dalam situasi tidak formal. Sandaran yang dipakai jangjawokan ternyata bermacam-macam, kadang-kadang ke Allah, kadang ke dewa atau jin.
Sihir5)
                Sihir merupakan upaya yang dilakukan manusia sebagai suatu tipu daya yang dalam mewujudkannya, meminta bantuan sesuatu yang halus (setan) untuk membelokkan sesuatu yang sebenarnya ke sesuatu yang bukan sebenarnya. Sihir selalu menggunakan bantuan jin kafir. Penggunaan sihir hanya ada, pertama yang dikenakan pada badan, dan yang kedua kepada harta korban.
Ilmu Kebal6)
                Ilmu kebal adalah sejenis pengetahuan yang berkembang di masyarakat, khususnya Indonesia, dikenal sebagai ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar tidak mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat melukai. Ilmu kebal diperoleh melalui cara supra-natural atau supra-rasional. Ia diperoleh secara mistik. Kegunaan ilmu kebal ialah untuk menjaga diri dari kecelakaan yang diakibatkan oleh kejahatan orang lain dan dapat juga digunakan untuk menolong orang lain dari kejahatan.
Santet7)
            Santet ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur. Santet adalah suatu pengetahuan tentang makhluk gaib yang dapat diperintah untuk mempengaruhi korban dengan menggunakan simbol-simbol dan upacara ritual. Kegunaan santet ada dua, yaitu : pertama menyakiti, dan yang kedua adalah membunuh.
Pelet8)
            Pelet adalah tindakan yang disengaja untuk menarik, mengalihkan rasa cinta seseorang kepada pemelet tanpa disadari sepenuhnya oleh orang yang dipelet. Ada dua kegunaan pellet, yaitu yang pertama, untuk mengakrabkan persahabatan, hubungan suami istri, atasan bawahan. Kedua, pelet untuk memelet lawan jenis untuk dijadikan pasangan hidup.
Debus9)
                Debus merupakan istilah yang digunakan di Pulau Jawa, khususnya di Banten.  Dalam praktiknya, debus mempraktikkan sesuatu yang luar biasa, seperti : memakan kaca dan tidak luka, tahan ditusuk dengan jarum, dan ditusuk atau digorok tidak luka. Hal yang harus dipenuhi seseorang yang memerlukan kemampuan debus, yaitu : yang pertama, harus suci dari hadas baik besar maupun kecil dan harus suci dari dosa terutama dosa besar, dan yang kedua, dituntut adanya kebulatan dan keyakinan dalam hati. Pada mulanya debus digunakan di Kerajaan Islam Banten dalam rangka menyebarkan Agama Islam.
Tentang Jin10)
                Jin adalah makhluk yang diperkirakan terletak antara manusia dan roh, dinamakan demikian karena tertutup dari pandangan mata. Iblis adalah keturunan jin. Perbedaan jin dan setan adalah setiap setan adalah jin, dan tidak setiap jin adalah setan. Bahan jin adalah api. Populasi jin lebih banyak daripada populasi manusia. Salah satu jenis jin adalah jin qarin. Jin inilah yang membantu dukun dalam praktiknya. Jin dapat digunakan untuk menyantet dan menyihir.
Nyambat11)
                Istilah nyambat terdapat di kalangan masyarakat Sunda. Nyambat ialah memanggil roh melalui suatu ritual dengan mengucapkan bacaan-bacaan tertentu. Adapun jenis-jenis nyambat, yaitu : asrar, abdul jabbar, pajajaran,kuda lumping, kasurupan, tenaga gaib, pedukunan, dan ramal.
Ilmu Kanuragan12)

            Ilmu kanuragan ialah ilmu bela diri, dapat berbentuk kekuatan yang datang dari dalam dan dapat juga datang dari luar, keduanya merupakan hasil dari latihan fisik dan riyadhah. Ilmu kanuragan dapat digunakan, seperti : untuk melumpuhkan ilmu hitam, umtuk menotok lawan, dan untuk memukul lawan dari jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar