BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam
mata kuliah Filsafat Pengetahuan (Philosophy
of Knowledge) yang didiskusikan tidak hanya pengetahuan sain (science),
diskusikan juga seluruh yang disebut pengetahuan termasuk pengetahuan yang
“aneh-aneh” seperti pelet, kebal, santet, saefi, dan lain sebagainya.
Apa
sih pengetahuan itu? Pengetahuan adalah semua yang diketahui. Dilihat dari segi
motif, pengetahuan itu diperoleh melalui dua cara. Pertama, pengetahuan yang
diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan dan tanpa
usaha. Kedua, pengetahuan yang didasari motif ingin tahu. Salah satu tujuan
perkuliahan Filsafat Pengetahuan ialah agar kita memahami kapling pengetahuan.
Pengetahuan
sain tidaklah sesederhana itu. Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional
dan didukung bukti empiris. Pengetahuan sain memiliki paradigma sain dan metode
sain. Objek penelitian pengetahuan sain hanyalah objek yang empiris sebab ia
harus menghasilkan bukti empiris. Ada dua macam pengetahuan, yang pertama
pengetahuan sain yang rasional empiris, dan kedua pengetahuan filsafat yang
hanya rasional.
Logis dan Rasional
Menurut Kant rasional adalah
kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Seperti kisah Nabi Ibrahim
dibakar tidak hangus, itu adalah hal yang tidak rasional, karena menurut hukum
alam sesuatu yang dibakar pasti hangus, kecuali bahan itu memang materi yang
tidak hangus dibakar, sedangkan Ibrahim adalah materi yang hangus dibakar.
Kebenaran logis dibagi menjadi dua.
Pertama, logis-rasional, dan yang kedua logis-supra-rasional. Apa yang dimaksud
dengan logis? Logis ialah yang masuk akal.
BAB 2
PENGETAHUAN SAIN
A. Ontologi Sain
1. Hakikat Pengetahuan Sain
Pertama,
masalah rasional. Misalnya, orang-orang di kampung satu sehat-sehat, sedangkan
di kampung yang lain banyak yang sakit. Ternyata, penduduk kampung yang satu
itu memelihara ayam dan mereka memakan telurnya, sedangkan penduduk kampung
yang lain juga memelihara ayam tetapi telurnya mereka jual. Berdasarkan
kenyataan tersebut, menurut dugaan, kampung yang satu itu penduduknya
sehat-sehat dikarenakan banyak memakan telur, sedangkan kampung yang lain
banyak yang sakit dikarenakan tidak memakan telur.
Kedua, masalah empiris. Untuk
menguji hipotesis, maka gunakan metode eksperimen dengan cara mengambil satu
atau dua kampung yang disuruh makan telur secara teratur selama setahun sebagai
kelompok eksperimen, dan mengambil satu atau dua kampung yang lain yang tidak
boleh makan telur selama setahun. Lalu pada akhir tahun tenyata terbukti bahwa
kampung yang masyarakatnya makan telur, rata-rata sehat.
Setelah terbukti, maka hipotesis
tersebut berubah menjadi teori. Teorinya yaitu “Semakin banyak makan telur akan
semakin sehat” atau “Telur berpengaruh positif terhadap kesehatan,” ini adalah
teori yang rasional-empiris. Teori ini disebut teori ilmiah. Cara kerja dalam
memperoleh teori tersebut adalah cara kerja metode ilmiah.
2. Struktur Sain
Dalam
garis besarnya, sain dibagi dua, yaitu sai kealaman dan sain sosial.
1)
Sain Kealaman yaitu astronomi, fisika, kimia, ilmu bumi, dan ilmu hayat.
2)
Sain Sosial yaitu sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, dan politik.
Agar
tampak lengkap maka ditambahkan dengan humaniora.
3)Humaniora
yaitu seni, hukum, filsafat, bahasa, agama, dan sejarah.
B. Epistemologi Sain
1. Objek Pengetahuan Sain
Objek
pengetahuan sain ialah semua objek yang empiris. Objek yang dapat diteliti oleh
sain banyak sekali: alam, tumbuhan, hewan, dan manusia., semuanya dapat
diteliti oleh sain. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sain.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Sain
Perkembangan
sain didorong oleh paham Humanisme. Humanisme ialah paham filsafat yang
mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme juga telah
ada sejak zaman Yunani Kuno.
Sejak zaman dahulu, manusia telah menginginkan
adanya aturan untuk mengatur manusia. Tujuannya ialah agar manusia itu hidup
teratur. Manusia juga perlu aturan untuk mengatur alam. Lalu bagaimana membuat
aturan untuk mengatur manusia dan alam? Siapa yang dapat membuat aturan itu?
Manusialah yang mampu membuat aturan untuk dirinya sendiri dan alam. Aturan itu
bersumber pada sesuatu yang ada pada manusia. Alat itu ialah akal. Akal adalah
alat dan sumber yang paling dapat disepakati. Maka, Humanisme melahirkan
Rasionalisme.
Rasionalisme
adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur
pengetahuan. Dicari dengan akal ialah dicari dengan berpikir logis. Diukur
dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak. Bila logis,
benar; bila tidak, salah.
Alat lain yang diperlukan yaitu
Empirisme. Empirisme adalah paham
filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti Empiris.
Empirisme hanya menemukan konsep yang sifatnya umum. Konsep itu belum
operasional, karena belum terukur. Jadi, masih memerlukan alat lain. Alat itu
ialah positivisme.
Positivisme
mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisnya, yang terukur.
“Terukur” inilah sumbangan Positivisme. Positivisme telah disetujui untuk
membuat aturan untuk mengatur manusia dan alam. Namun masih diperlukan alat
lain, alat itu adalah Metode Ilmiah.
Metode Ilmiah mengatakan, untuk
memperoleh pengetahuan yang benar lakukan langkah: logico-hypothetico-verificartif. Metode
Ilmiah itu secara teknis dan dan rinci dijelaskan dalam satu bidang ilmu yang
disebut Metode Riset. Metode riset
menghasilkan model-model penelitian.
3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan
Sain
Jika
kita bertanya apa ukuran kebenaran sain, maka yang kita tanya ialah apa ukuran
kebenaran teori-teori sain. Ada teori Sain Ekonomi: bila penawaran sedikit,
permintaan banyak, maka harga akan naik. Teori ini disebut hokum penawaran dan
permintaan. Untuk membuktikan apakah hipotesis itu benar atau salah, kita cukup
melakukan dua langkah. Pertama, kita uji apakah teori itu logis? Kedua, uji
empiris. Jika hipotesis terbukti, maka pada saatnya ia menjadi teori. Jika
sesuatu teori selalu benar, yaitu jika teori itu selalu didukung bukti empiris,
maka teori itu naik tingkat keberadaannya menjadi hokum atau aksioma. Hipotesis adalah pernyataan
yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada bukti empirisnya.
C. Aksiologi Sain
1. Kegunaan Pengetahuan Sain
Ada
tiga kegunaan teori sain, yaitu :
1)
Teori Sebagai Alat Eksplanasi
Misal, ada tiga orang bersaudara,
dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka nakal, sering mabuk, bolos sekolah,
dan tidak naik kelas. Mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya, ayah dan ibu
mereka suda menikah lagi dan pindah ke tempat barunya masing-masing. Mereka
bertiga tinggal bersama pembantunya. Mengapa anak-anak itu nakal?
Menurut teori Sain Pendidikan, anak
broken home, pada umumnya akan menjadi anak nakal. Penyebabnya ialah karena
mereka tidak mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tuanya. Padahal
pendidikan dari kedua orang tua sangatlah penting dalam pertumbuhan anak menuju
dewasa.
2)
Teori Sebagai Alat Peramal
Dalam bahasa kaum ilmuwan ramalan
itu disebut prediksi, untuk membedakannya dari ramalan dukun. Misalnya, pada
musim paceklik banyak pasangan suami istri yang cerai, maka diramalkan
kenakalan remaja akan meningkat.
3)
Teori Sebagai Alat Pengontrol
Misal, ayah dan ibu sudah cerai.
Anak-anak mereka menjadi nakal. Adakah upaya agar mereka menjadi tidak nakal?
Upaya itulah yang disebut kontrol. Dalam kasus ini mungkin pamannya, kakeknya,
dapat mengganti fungsi ayah dan ibunya mereka.
2. Cara Sain Menyelesaikan Masalah
Cara
ilmuwan menyelesaikan masalah yaitu dengan cara mengidentifikasi masalah, mencari
teori tentang sebab-sebab masalah tersebut, dan kembali membaca literature.
3. Bonus
Netralitas Sain
Netralitas
Sain artinya sain tidak memihak pada kebaikan dan tidak memihak pada kejahatan.
Apa untungnya bila sain netral? Keuntungannya adalah perkembangan sain akan
cepat terjadi.apa kerugian bila sain netral? Kerugiannya ialah akan melawan
keyakinan, misalnya keyakinan yang dari agama.
Krisis Sain Modern
Adapun
kesalahan-kesalahan dari sain modern yaitu : tentang jagad raya, tentang
materi, tentang kausalitas, tentang uncertainty
dari Heisenberg, tentang partikel sub-atomik, dan tentang kerusakan ekologi
menyeluruh.
Pengembangan Ilmu
Isi
ilmu adalah teori, maka mengembangkan ilmu adalah mengembangkan teorinya. Ada
beberapa kemungkinan dalam mengembangkan teori, yaitu : menyusun teori baru,
menemukan teori baru untuk mengganti teori lama, merevisi teori lama, dan
membatalkan teori lama.
BAB
3
PENGETAHUAN
FILSAFAT
A. Ontologi Filsafat
1. Hakikat Pengetahuan Filsafat
Hakikat
filsafat yaitu membahas pengetahuan filsafat itu yang sebenarnya. Pengetahuan
manusia ada tiga macam yaitu pengetahuan sain, pengetahuan filsafat, dan
pengetahuan mistik. Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis dan tidak
empiris.
2. Struktur Filsafat
Struktur filsafat ialah
cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu.
Struktur dalam arti cabang-cabang filsafat sering disebut dengan sistematika
filsafat. Filsafat terdiri dari tiga cabang besar, yaitu : ontologi
(membicarakan hakikat berupa pengetahuan), epistemologi (cara memperoleh
pengetahuan itu), aksiologi (membicarakan guna pengetahuan itu). Salah satu
filsafat yang masih baru ialah Filsafat Perennial.
Filsafat Perennial
Filsafat
Perennial ialah pengetahuan filsafat tentang yang selalu ada (Budy Munawar
Rahman dalam Komarudin Hidayat dan M. Wahyuni Nafis, hal xiii, xxix).
Filsafat Pos Modern (Post Modern Philosophy)
Di
dalam literature filsafat, biasanya filsafat dibagi menjadi tiga. Pertama,
Filsafat Yunani Kuno yang didominasi Rasionalisme. Kedua, Filsafat Abad Tengah.
Ketiga, Filsafat Modern yang didominasi lagi oleh Rasionalisme.
Akhir-akhir
ini muncul filsafat yang keempat, yaitu Filsafat Pascamodern. Pada intinya,
filsafat Pascamodern mengkritik Filsafat Modern. Karena Filsafat Modern itu
didominasi Rasionalisme, maka yang didekonstruksi adalah Rasionalisme itu.
Rasionalisme
adalah paham filsafat yang mengatakan akal ialah alat pencari dan pengukur
kebenaran.
B. Epistemologi Filsafat
1. Objek Filsafat
Tujuan
berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yang terdalam. Objek
penelitian filsafat lebih luas dari objek penelitian sain. Sain hanya meneliti
objek yang ada, sedangkan filsafat meneliti objek yang ada dan mungkin ada.
Jika sain meneliti objek yang ada dan empiris tetapi abstrak, sedangkan
filsafat meneliti objek yang ada dan mungkin ada, dan juga sudah jelas abstrak.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan
Filsafat
Bagaimana cara manusia memperoleh
pengetahuan filsafat? Manusia memperoleh pengetahuan filsafat dengan cara
berpikir mendalam tentang sesuatu yang abstrak. Berpikir secara mendalam
artinya berpikir tanpa bukti empirik.
3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan
Filsafat
Kebenaran
teori filsafat diukur dari logis atau tidaknya teori itu. Ukuran logis tidaknya
teori tersebut, bisa dilihat dari argument yang menghsilkan kesimpulan teori
itu.
C. Aksiologi Pengetahuan Filsafat
1. Kegunaan Pengetahuan Filsafat
Kegunaan
filsafat ada tiga, yaitu filsafat
sebagai kumpulan teori filsafat, filsafat sebagai metode pemecahan masalah, dan
filsafat sebagai pandangan hidup.
Kegunaan Filsafat bagi Akidah
Dalam
hal ini, filsafat bagi akidah artinya bahwa filsafat dapat berguna untuk
memperkuat keimanan, ini menurut Thomas Aquinas. Akan tetapi, ada pula contoh
bukti-bukti akliah menurut Kant tentang adanya Tuhan sebenarnya lemah, bukti
yang kuat adalah suara hati. Suara hati itu memerintah, bahkan rasio pun tidak
mampu melawannya.
Kegunaan Filsafat bagi Hukum
Dalam
hal ini, hukum Islam yang dimaksud adalah fikih. Fikih secara bahasa yaitu
mengetahui. Adapun butir-butir aturan dan ketentuan hukum yang ada dalam fikih
pada garis besarnya mencakup tiga unsur pokok, yaitu sebagai berikut :
a) Perintah
seperti shalat, zakat, puasa, dan sebagainya.
b) Larangan,
seperti larangan musyrik, zina, dan sebagainya.
c) Petunjuk,
seperti cara shalat, cara puasa, dan sebagainya.
Tujuan
utama diturunkannya hukum Islami (fikih) yaitu untuk menciptakan kemaslahatan
hidup manusia, kemaslahatan yang dimaksud disini adaalah kebaikan
Kegunaan Filsafat bagi Bahasa
Problem yang sering dihadapi bahasa
adalah pemeliharaannya. Hal ini disebabkan karena orang awam yang sering
merusak bahasa, mereka menggunakan bahasa dengan kaidah yang tidak benar.
Kerusakan bahasa itu disebabkan oleh tidak digunakannya logika. Logika itu
adalah filsafat. Artinya, logika dan filsafat memiliki kaitan yang sangat erat.
Kekeliruan dalam berbahasa melahirkan kekeliruan dalam berpikir, yaitu : Kekeliruan
karena komposisi, kekeliruan dalam pembagian atau devisi, kekeliruan karena tekanan, kekeliruan karena amfiboli.
Kesimpulannya
ialah filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa. Tanpa peran
serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki.
Selain itu, perkembangan berpikir atau filsafat akan diikuti oleh perkembangan
bahasa.
2. Cara Filsafat Menyelesaikan
Masalah
Sesuai
dengan sifatnya, filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal.
Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah.
Universal, artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan
seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas
mungkin.
Bonus
Cara orang Umum Menilai
Ada
tiga cara orang menilai suatu pendapat atau pernyataan. Pertama, ia menilai
berdasarkan ketidaktahuannya tentang itu, ketidaktahuannya itulah yang
dijadikannya ukuran. Kedua, menilai dengan menggunakan pendapatnya sebagai
ukuran. Ketiga, menilai dengan menggunakan pendapat umumnya pakar sebagai alat
ukur.
Netralitas Filsafat
Hal-hal
yang harus diperhatikan yaitu :
a) Dalam
filsafat ada Filsafat Nilai atau Etika.
b) Filsafat
itu adalah pemikiran orang, karena pemikiran orang maka tidaklah mungkin orang
itu netral dalam berpikir.
c) Masih
ada kemungkinan netralnya filsafat, yaitu pada logika. Mungkin saja logika itu
netral.
BAB 4
PENGETAHUAN MISTIK
A. Ontologi Pengetahuan Mistik
1. Hakikat Pengetahuan Mistik
Dalam
pengertian umum, mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional. Di dalam Islam,
pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang diperoleh melalui jalan tasawuf.
2. Struktur Pengetahuan Mistik
Dilihat
dari sifatnya, mistik dibagi menjadi dua, yaitu mistik biasa dan mistik magis.
Mistik biasa adalah mistik tanpa kekuatan tertentu. Dalam Islam mistik ini
disebut tasawuf. Sedangkan mistik magis adalah mistik yang mengandung kekuatan
tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis dibagi menjadi
dua, yaitu mistik-magis-putih dan mistik-magis-hitam. Mistik magis putih dalam
Islam contohnya yaitu mukjizat, karamah, dan ilmu hikmah. Sedangkan mistik
magis hitam contohnya yaitu santet dan sejenis lainnya yang mengandung sihir.
Mistik magis putih menggunakan do’a
dan wiridan, sedangkan mistik magis hitam menggunakan jampi dan mantra. Mistik
magis putih selalu dekat dan berhubungan dengan Tuhan, sedangkan mistik magis
hitam bergantung pada kekuatan setan dan roh jahat.
B. Epistemologi Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik ialah pengetahuan
yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan rasio. Yang menjadi objek
pengetahun mistik adalah objek yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib
termasuk Tuhan, malaikat, surga, neraka, jin, dan lain-lain. Lalu objek yang
ada pada pengetahuan mistik, seperti objek-objek supra-natural contohnya kebal,
debus, santet, dll.
Bagaimana cara
memperoleh pengetahuan mistik? Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa. Kebenaran
pengetahuan mistik diukur dengan berbagai ukuran. Bila pengetahuan mistik itu
berasal dari Tuhan, maka ukuran kebenarannya adalah Tuhan. Sedangkan, jika
ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu kepercayaan, maka ukuran kebenarannya
adalah kepercayaan.
C. Aksiologi Pengetahuan Mistik
1. Kegunaan Pengetahuan Mistik
Pada
dasarnya, yang kita ketahui bahwa mistik yang biasa digunakan yaitu untuk
memperkuat keimanan, mistik magis putih digunakan untuk kebaikan, sedangkan mistik
magis hitam digunakan untuk tujuan jahat.
2. Cara Pengetahuan Mistik
Menyelesaikan Masalah
Pengetahuan
mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi dan tidak juga
melalui proses rasio. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam.
Cara Kerja Mistik-Magis-Putih
Cara
kerja mistik magis putih ada dua, yaitu yang pertama dengan cara wiridan dan
doa, dan yang kedua dengan cara memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam yang
ada di dalam huruf-huruf Al-Qur’an atau yang ada di dalam asma-asma Allah.
Cara Kerja Mistik-Magis-Hitam
Cara
kerja mistik magis hitam yaitu dengan cara
membuat gambar calon korbannya, kemudian membacakan mantra pada gambar
yang diletakkannya sebagai ganti orang yang dituju secara kongkrit dan
simbolik.
Beberapa Contoh Pengetahuan Mistik
Mukasyafah1)
Mukasyafah
adalah salah satu contoh pengetahuan mistik, ini termasuk mistik putih.
Pengetahuan mukasyafah diawali oleh asumsi dan kesadaran tentang adanya
kesatuan esensial secara asasi antara subjek-objek, yaitu manusia. Pengetahuan mukasyafah
terkait dengan situasi batin tertentu maka epistemologinya akan bersifat
psikologis, yaitu mengusahakan agar potensi spiritual atau batin itu sanggup
membuka diri dan menangkap pengetahuan Tuhan tersebut. Ibnu Sina membagi kegiatan
penempuh jalan cahaya dalam dua tahapan, yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah
(latihan).
Ilmu Laduni2)
Ilmu
laduni ialah ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran; ilmu laduni
adalah ilmu yang diterima langsung melalui ilham, iluminasi, atau inspirasi
dari sisi Tuhan (Ensiklopedia Islam,
3:90). Ilmu laduni diperoleh melalui riyadhah.
Dari riyadhah itu timbul
keyakinan. Riyadhah itu dilakukan di
bawah bimbingan guru. Syarat menjalani riyadhah,
haruslah berumur 30 tahun atau sudah menikah.
Kegunaan
ilmu laduni, yaitu :
-
Agar dapat memahami ilmu dengan tepat;
-
Mengetahui karakter seseorang;
-
Dapat mengobati orang kena santet
Saefi3)
Ilmu saefi terkenal di
kalangan pesantren. Dilihat dari
segi substansinya saefi adalah doa yang dibaca terus menerus menurut bilangan
dan waktu tertentu. Bagaimana cara
memperoleh pengetahuan saefi? Pengetahuan saefi diperoleh melalui puasa dan
wirid. Adapun macam-macam saefi yaitu : saefi dzulfaqar, saefi mughni, saefi
umum, dan saefi antazaman.
Jangjawokan4)
Jangjawokan
adalah bahasa Sunda, disebut juga Jampi Aji-Aji dalah bahasa Jawa. Jangjawokan
merupakan ucapan atau kalimat yang bila diucapkan diyakini memiliki kekuatan
magis tertentu. Bacaan dalam jangjawokan biasanya diajarkan oleh guru dari
mulut ke telinga (secara lisan) dalam situasi tidak formal. Sandaran yang
dipakai jangjawokan ternyata bermacam-macam, kadang-kadang ke Allah, kadang ke
dewa atau jin.
Sihir5)
Sihir merupakan upaya
yang dilakukan manusia sebagai suatu tipu daya yang dalam mewujudkannya,
meminta bantuan sesuatu yang halus (setan) untuk membelokkan sesuatu yang
sebenarnya ke sesuatu yang bukan sebenarnya. Sihir selalu menggunakan bantuan
jin kafir. Penggunaan sihir hanya ada, pertama yang dikenakan pada badan, dan
yang kedua kepada harta korban.
Ilmu Kebal6)
Ilmu kebal adalah
sejenis pengetahuan yang berkembang di masyarakat, khususnya Indonesia, dikenal
sebagai ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar tidak
mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat melukai. Ilmu kebal diperoleh
melalui cara supra-natural atau supra-rasional. Ia diperoleh secara mistik.
Kegunaan ilmu kebal ialah untuk menjaga diri dari kecelakaan yang diakibatkan
oleh kejahatan orang lain dan dapat juga digunakan untuk menolong orang lain
dari kejahatan.
Santet7)
Santet
ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur. Santet adalah suatu pengetahuan
tentang makhluk gaib yang dapat diperintah untuk mempengaruhi korban dengan
menggunakan simbol-simbol dan upacara ritual. Kegunaan santet ada dua, yaitu :
pertama menyakiti, dan yang kedua adalah membunuh.
Pelet8)
Pelet adalah tindakan yang disengaja
untuk menarik, mengalihkan rasa cinta seseorang kepada pemelet tanpa disadari
sepenuhnya oleh orang yang dipelet. Ada dua kegunaan pellet, yaitu yang
pertama, untuk mengakrabkan persahabatan, hubungan suami istri, atasan bawahan.
Kedua, pelet untuk memelet lawan jenis untuk dijadikan pasangan hidup.
Debus9)
Debus merupakan istilah
yang digunakan di Pulau Jawa, khususnya di Banten. Dalam praktiknya, debus mempraktikkan sesuatu
yang luar biasa, seperti : memakan kaca dan tidak luka, tahan ditusuk dengan
jarum, dan ditusuk atau digorok tidak luka. Hal yang harus dipenuhi seseorang
yang memerlukan kemampuan debus, yaitu : yang pertama, harus suci dari hadas
baik besar maupun kecil dan harus suci dari dosa terutama dosa besar, dan yang
kedua, dituntut adanya kebulatan dan keyakinan dalam hati. Pada mulanya debus
digunakan di Kerajaan Islam Banten dalam rangka menyebarkan Agama Islam.
Tentang Jin10)
Jin adalah makhluk yang
diperkirakan terletak antara manusia dan roh, dinamakan demikian karena
tertutup dari pandangan mata. Iblis adalah keturunan jin. Perbedaan jin dan
setan adalah setiap setan adalah jin, dan tidak setiap jin adalah setan. Bahan
jin adalah api. Populasi jin lebih banyak daripada populasi manusia. Salah satu
jenis jin adalah jin qarin. Jin inilah yang membantu dukun dalam praktiknya.
Jin dapat digunakan untuk menyantet dan menyihir.
Nyambat11)
Istilah nyambat
terdapat di kalangan masyarakat Sunda. Nyambat ialah memanggil roh melalui
suatu ritual dengan mengucapkan bacaan-bacaan tertentu. Adapun jenis-jenis
nyambat, yaitu : asrar, abdul jabbar, pajajaran,kuda lumping, kasurupan, tenaga
gaib, pedukunan, dan ramal.
Ilmu Kanuragan12)
Ilmu kanuragan ialah ilmu bela diri,
dapat berbentuk kekuatan yang datang dari dalam dan dapat juga datang dari
luar, keduanya merupakan hasil dari latihan fisik dan riyadhah. Ilmu kanuragan dapat digunakan, seperti : untuk
melumpuhkan ilmu hitam, umtuk menotok lawan, dan untuk memukul lawan dari jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar