Sabtu, 21 Oktober 2017

Anak Pejabat vs Anak Petani

Anak Pejabat VS Anak Petani
Anak merupakan titipan dari Allah, yang sejatinya anak ada yang dilahirkan dari keluarga berada (anak pejabat) ataupun biasa-biasa saja (anak petani). Tentu hal ini akan terjadi pada sekolah-sekolah lain, dimana anak tersebut bersekolah pada sekolah yang sama, kelas yang sama, tetapi perilaku yang berbeda-beda.
      Anak seorang pejabat cenderung sombong, angkuh, padahal kemampuan belajarnya di bawah rata-rata. Pada hal ini, anak terlalu dimanja dengan fasilitas-fasilitas yang ada.
Sedangkan anak petani/keluarga yang biasa-biasa saja, justru cenderung lebih pintar dan cerdas. Hal ini karena faktor keluarga yang menanamkan dan mengutamakan/memprioritaskan belajar anak dengan sungguh-sungguh, agar kelak tidak seperti orangtuanya.
Peran orang tua selalu menjadi beban pada guru-guru, terutama di lingkungan sekolah. Orang kaya (pejabat) selalu aktif mengunjungi sekolah anaknya dengan harapan seorang guru lebih akrab dengan dirinya. Hal ini yang memicu guru selalu terbebani, karena guru harus fokus memperhatikan anaknya.
Hal lain yang membuat guru merasa terbebani adalah ketika anak tersebut menghadapi kenaikan kelas. Orang tua anak tersebut seringkali memohon agar anaknya naik kelas. Namun, hal tersebut tidaklah adil untuk anak-anak yang lain. Guru tetaplah guru, profesi guru menjadi tantangan yang harus dikedepankan dengan nilai-nilai pendidikan. Tugas guru adalah mencerdaskan anak bangsa, berkeadilan, dan tanpa pandang bulu. Dari mana, siapa, dan bagaimana peranan orag tuanya tetaplah guru yang harus professional dalam menentukan sikap dan keprofesiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar