Sabtu, 21 Oktober 2017

USBN VS UN

USBN VS UN
       Mendengar kata Ujian Nasional atau biasa disingkat dengan UN, sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pelajar. UN sudah tidak lagi menjadi sosok yang menakutkan. Sejak tahun 2015, UN sudah tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa. Kelulusan siswa sejak tahun 2015, ditentukan oleh sekolah. Dengan demikian, pihak sekolah dengan mempertimbangkan seluruh mata pelajaran, memutuskan apakah seorang anak bisa dinyatakan lulus atau tidak.
         Saya sering mendengar atau bahkan diantara kalian pun banyak yang sering mendengar,banyak orang yang mengatakan “Sekolah 3 tahun, tetapi kelulusan ditentukan oleh 3-4 hari saja”.
Maka sejak tahun 2015, UN bukanlah penentu kelulusan siswa, karena pendidikan selama 3 tahun memang tidak bisa diukur dengan hanya 3-4 hari UN atau seorang siswa dinyatakan lulus sekolah bila siswa itu lulus UN.
      UN tetap diadakan sampai sekarang, namun UN hanya untuk menjadi “peta sekolah” bagi pemerintah. Karena selama 3 tahun siswa sekolah, yang tahu kemampuan kognitif, perilaku, dan karakter siswa adalah guru di sekolah tersebut, bukan pemerintah. Jadi, memang lebih baik UN tidak menjadi penentu kelulusan siswa. Sekarang, yang menjadi penentu  kelulusan adalah USBN.
      Pada saat UN menjadi penentu kelulusan siswa, banyak siswa yang berbondong-bondong membeli Kunci Jawaban (KJ). Ketika sekarang ini USBN menjadi penentu kelulusan siswa, soal tersebut justru sudah bocor sebelum USBN dilaksanakan. Mengapa demikian? Karena soal USBN dibuat oleh sekolah, dan yang membocorkan soalnyapun guru dari sekolah itu sendiri.
       Oleh sebab itu, pemerintah seharusnya tidak memberi kewenangan penuh terhadap pelaksanaan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) pada sekolah. Dikarenakan tidak semua sekolah mempunyai prioritas yang sama baiknya dalam pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar