Sabtu, 21 Oktober 2017

Antara Gaji dan Kinerja dalam Mengajar

Antara Gaji dan Kinerja dalam Mengajar
Semakin banyaknya sekolah – sekolah yang ada di Indonesia membuat banyakanya orang yang ingin menjadi guru. Entah guru SD ataupun guru – guru kebidangan lainnya. Selain guru honorer banyak juga guru yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS, hal ini membuktikan banyaknya sekolah yang ada diindonesia. Namun upah atau gaji yang diterima oleh guru honerer atau yang sudah PNS berbeda, guru yang sudah mendapatkan sertifikasi mendapatkan gaji yang cukup besar dibandingkan guru honorer. Tapi apakah gaji yang mereka terima sesuai dengan apa yang mereka kerjakan ? apakah sesuai dengan apa yang mereka berikan kepada muridnya ?
Banyak yang mengatakan menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat santai dan bebas. Memang, karena selain waktunya yang di jam sesuai dengan mata pelajarannya dan setiap tidak setiap haripun tidak harus kesekolah, karena sudah ada jadwal pelajarannya yang tidak setiap hari pelajarannya itu – itu saja. Tapi beberapa guru sekarang malah memanfaatkan kesempatan ini. Mereka kadang menggunakan waktu mengajar mereka untuk keluar kelas, anak – anak hanya disuruh membaca dan mengerjakan soal yang sudah ada di buku paket atau di LKS. Jadi guru memberikan kesempatan anak – anak untuk bermain di waktu jam belajar. Ini menguntungkan bagi para guru. Mereka hanya datang beberapa menit kekelas, memberi tugas, lalu pergi keluar kelas. Kinerjanya tidak sebanding dengan gaji yang mereka terima selama ini.
Lalu mengapa harus ada sertifikasi jika kinerja para guru saja masih seperti itu? Dalam hal ini, memberikan keuntungan kepada pihak – pihak guru yang jarang masuk kedalam kelas untuk memberikan materi. Akan tetapi, tidak semua guru di Indonesia seperti itu, banyak guru-guru yang professional dalam mengajar, yang tidak hanya masuk ke dalam kelas, siswa disuruh membaca, mengerjakan tugas, dan guru keluar kelas mengobrol dengan guru lainnya.
Jika kita melihat guru honorer, apa yang mereka kerjakan dengan gaji yang mereka terima juga tidak sebanding. Gaji guru honorer di daerah Banten hanya 300-400ribu/perbulan. Untuk biaya transport saja mereka masih kurang, belum lagi untuk kebutuhan lainnya. Terlebih, guru honorer terkadang tidak diberikan gaji dengan tepat waktu, contohnya di pelosok Banten, disana guru honorer mendapatkan gaji dari pemerintah setiap 3 bulan sekali. Entah lambatnya dana yang turun dari pemerintah pusat atau lambatnya turun dari pemerintah kabupaten/kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar