Pentingnya Mengetahui
Karakteristik Tes yang Baik
Indonesia
merupakan negara dengan peringkat pendidikan ke-108 ditingkat dunia. Sebagai
negara berkembang, tentunya ini menjadi “PR” bagi kementerian pendidikan dan
kebudayaan agar dapat mengejar ketertinggalan tersebut. Oleh karena itu,
dilakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan
meningkatkan mutu atau kualitas soal yang diberikan guru kepada siswa. Sebagai
contoh, guru memberikan soal atau tes yang bervariasi kepada siswa dengan
harapan siswa dapat terbiasa untuk mengerjakan bentuk soal yang tidak monoton.
Selain itu, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
sendiri.
Jika
dilihat secara kasat mata, mungkin upaya yang dilakukan oleh guru ataupun
tenaga pendidik tersebut dikatakan dapat meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Sayangnya, soal yang bervariasi saja tidak cukup untuk dijadikan
upaya meningkatkan mutu pendidikan. Ada beberapa karakteristik yang harus
dipahami dalam membuat soal atau tes yang baik antara lain validitas,
reliabilitas, praktikabilitas. Ketiganya berkaitan satu sama lain dan menjadi
indikator apakah soal yang dibuat oleh guru atau tenaga pendidik tersebut sudah
baik atau belum. Dalam beberapa kasus, beberapa guru atau tenaga pendidik
berasumsi bahwa soal yang mereka buat termasuk kedalam soal atau tes yang baik.
Asumsi tersebut berasal dari nilai siswa yang berada diatas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Padahal, asumsi ini tidak dapat dijadikan acuan yang mutlak
untuk mengetahui apakah tes tersebut sudah baik atau belum. Kasus lainnya
adalah soal yang berikan guru tidak sesuai dengan apa yang diajarkan guru
dikelas. Tentu ini menyulitkan bagi siswa karena mereka belum mengetahui materi
tersebut. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya soal atau tes yang diberikan
sudah baik atau belum, maka diperlukan analisis mendalam baik bersumber dari
jawaban siswa, kesesuaian soal dengan silabus, tampilan soal, proses
pelaksanaan tes, dan lain sebagainya yang mesti diketahui oleh guru atau tenaga
pendidik.
Minimnya
pengetahuan akan karakteristik tes yang baik ini dapat menghambat upaya
pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, guru atau tenaga
pendidikan harus mengetahui apa itu validitas, reliabilitas ataupun
praktikabilitas. Validitas adalah kesesuaian tes dengan apa yang akan diukur.
Dengan adanya validitas guru atau tenaga pendidik dapat memilih atau membuat
soal yang sesuai dengan apa yang akan dinilai dari siswa baik itu dari isi soal
dengan silabus, tampilan soal, ataupun prediksi soal yang telah dibuat dimasa
mendatang. Sedangkan reliabilitas adalah keajegan pengukuran dari waktu
kewaktu. Soal dikatakan reliabel apabila hasil dari pengukuran jawaban siswa
konsisten meskipun soal yang diberikan diwaktu yang berbeda dengan objek yang
sama. Dan soal yang baik adalah soal yang dapat dilaksanakan dengan mudah
penerapannya, praktikabilitas. Mudah disini menekankan kepada keefesienan dan
keefektifan soal tersebut baik dalam waktu, uang, bentuk soal, dan sistem
penyekorannya. Dengan adanya ini, guru ataupun tenaga pendidik harus memperhatikan
karakteristik tes yang baik, sehingga soal yang dihasilkan akan baik sesuai
dengan apa yang diharapkan dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar