Sabtu, 21 Oktober 2017

Uang yang Lebih Berbicara

Uang yang Lebih Berbicara
Pendidikan adalah salah satu jalan menuju kesuksesan. Kadang pendidikan pun dianggap sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya seseorang mencapai apa yang diinginkan. Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi juga kesempatan untuk memeperoleh apa yang diinginkan dan di cita citakan. Karena pendidikan dijadikan tolak ukur untuk mencapai keberhasilan, banyak cara dilakukan agar bisa mewujudkannya. Selain dari segi seberapa tinggi pendidikan yang dia ikuti, faktor sekolah atau perguruan tinggi juga menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang. Pada zaman era globalisasi ini banyak perusahaan yang hanya menerima pegawainnya dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi yang akreditasinya sangat bagus.
Hal ini mengacu pada para orang tua untuk memasukan anaknya kedalam sekolah atau perguruan tinggi yang akreditasinya sangat bagus. Namun begitu sulitnya masuk ke dalam sekolah atau perguruan tinggi, ini membuat banyak anak – anak yang gagal. Namun kegagalan para anak – anak ini dimanfaatkan oleh pihak – pihak dari dalam sekolah atau perguruan tinggi. Biasanya ketika mereka yang sudah tidak lolos tapi tetap ingin menjadi murid atau mahasiswa di tempat tersebut, berbagai macam cara mereka lakukan, salah satunya dengan cara membayar pihak – pihak yang ada didalamnya atau biasa disebut dengan kata menyogok. Ini menjadi permainan pihak – pihak terkait untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Terkadang pihak tersebut menyebutkan angka yang cukup besar agar anak itu bisa masuk kedalam sekolah atau perguruan tinggi yang diinginkannya, malah biasanya terjadi pelelangan kursi, ini sudah lama terjadi di Indonesia dan memang cukup banyak. Namun seberapa banyakpun uang yang dikeluarkan jika itu menjamin masa depannya, pasti akan orang tua keluarkan, hanya saja caranya yang salah.
Begitu pentingnya pendidikan sampai–sampai ada yang rela mengeluarkan uangnya untuk membayar kepada pihak terkait agar anak–anaknya bisa mengenyam pendidikan semaksimal mungkin. Hanya saja apa yang dilakukan salah dan ini perilaku yang tidak boleh dicontoh untuk generasi generasi selanjutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar