Uang yang Lebih Berbicara
Pendidikan
adalah salah satu jalan menuju kesuksesan. Kadang pendidikan pun dianggap
sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya seseorang mencapai apa yang
diinginkan. Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi juga kesempatan untuk
memeperoleh apa yang diinginkan dan di cita citakan. Karena pendidikan dijadikan
tolak ukur untuk mencapai keberhasilan, banyak cara dilakukan agar bisa
mewujudkannya. Selain dari segi seberapa tinggi pendidikan yang dia ikuti,
faktor sekolah atau perguruan tinggi juga menjadi tolak ukur keberhasilan
seseorang. Pada zaman era globalisasi ini banyak perusahaan yang hanya menerima
pegawainnya dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi yang
akreditasinya sangat bagus.
Hal
ini mengacu pada para orang tua untuk memasukan anaknya kedalam sekolah atau
perguruan tinggi yang akreditasinya sangat bagus. Namun begitu sulitnya masuk
ke dalam sekolah atau perguruan tinggi, ini membuat banyak anak – anak yang
gagal. Namun kegagalan para anak – anak ini dimanfaatkan oleh pihak – pihak
dari dalam sekolah atau perguruan tinggi. Biasanya ketika mereka yang sudah
tidak lolos tapi tetap ingin menjadi murid atau mahasiswa di tempat tersebut,
berbagai macam cara mereka lakukan, salah satunya dengan cara membayar pihak –
pihak yang ada didalamnya atau biasa disebut dengan kata menyogok. Ini menjadi
permainan pihak – pihak terkait untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Terkadang pihak tersebut menyebutkan angka yang cukup besar agar anak itu bisa
masuk kedalam sekolah atau perguruan tinggi yang diinginkannya, malah biasanya
terjadi pelelangan kursi, ini sudah lama terjadi di Indonesia dan memang cukup
banyak. Namun seberapa banyakpun uang yang dikeluarkan jika itu menjamin masa
depannya, pasti akan orang tua keluarkan, hanya saja caranya yang salah.
Begitu
pentingnya pendidikan sampai–sampai ada yang rela mengeluarkan uangnya untuk
membayar kepada pihak terkait agar anak–anaknya bisa mengenyam pendidikan
semaksimal mungkin. Hanya saja apa yang dilakukan salah dan ini perilaku yang
tidak boleh dicontoh untuk generasi generasi selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar