Bangun Minat Menulis pada Anak
Menulis dapat diartikan sebagai menuangkan ide atau gagasan yang ada di pikiran kita. Menulis merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh manusia hampir setiap hari. Jika ada opini yang menyebutkan menulis itu adalah hal yang sulit, maka pernyataan tersebut salah. Pada dasarnya semua orang bisa menulis karena merupakan hal yang mudah. Hanya perlu dua syarat agar kita dapat membuat sebuah tulisan. Yang pertama adalah tidak buta aksara, apabila kita tidak mengenal huruf maka menyusun sebuah kalimat akan terasa sangat sulit. Yang kedua adalah membaca.
Minat menulis tiap orang memang berbeda-beda, ada yang memang gemar menulis ada juga yang sangat malas untuk menulis. Banyak faktor yang memengaruhi minat seseorang untuk menulis, salah satu yang paling kuat yaitu kemauan orang tersebut. Banyak hal yang menyebabkan manusia malas untuk menulis, diantaranya yaitu banyaknya tugas dari sekolah, terlalu sibuk bermain, dan sibuk bermain gadget.
Tradisi menulis di Indonesia masih sangat rendah. Jika minat membaca rendah, minat menulis bahkan lebih sangat rendah. Membaca dan menulis memiliki keterkaitan, bagaimana tidak, jika membaca untuk referensi dalam menulis, lalu bagimana bisa seseorang menulis tanpa membaca terlebih dahulu. Di zaman sekarang ini, menulis seakan-akan menjadi kegiatan yang membosankan bagi berbagai kalangan, termasuk siswa Sekolah Dasar.
Siswa SD pada zaman modern ini, sudah banyak yang menggunakan smartphone. Inilah yang menyebabkan semakin berkurangnya minat siswa dalam menulis. Mereka lebih senang menulis di smartphone yang mereka miliki, dibandingkan menulis di buku. Bahkan, untuk menulis diary pun mungkin mereka tidak pernah. Karena mereka lebih senang menuangkan isi hatinya di sosial media dibandingkan harus menulis di diary. Selain itu, mereka juga lebih sibuk bermain bersama teman-temannya dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain, dibandingkan untuk menulis.
Dalam hal ini, peran guru dan orang tua sangat diperlukan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Hal ini menegaskan bahwa, anak bisa diajarkan menulis dengan konteks hiburan. Seperti contohnya, anak diajarkan untuk menulis kreatif. Menulis kreatif bagi anak adalah menulis dalam konteks bermain dengan menulis, anak mendapatkan hiburan. Oleh karena itu, menulis bagi anak adalah mengungkapkan pengalaman-pengalaman menyenangkan yang pernah dialami melalui cerita, puisi, dan novel.
Pengalaman-pengalaman berkesan inilah yang menjadikan anak untuk menulis kreatif, sehingga anak mengeksplorasi pengalaman-pengalamannya dalam bentuk tulisan. Dengan ini, minat menulis pada anak dapat meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar