Sabtu, 21 Oktober 2017

Bolos Sekolah



Bolos Sekolah


   Membolos adalah perilaku siswa yang tidak masuk sekolah atau tidak mengikuti pelajaran tanpa alasan atau dengan alasan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Membolos merupakan perilaku yang menyimpang. Di kalangan pelajar, perilaku membolos sudah sangat popular, mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas.
    Banyak faktor yang menyebabkan siswa membolos sekolah, diantaranya yaitu, factor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri, dan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa itu sendiri.
Contoh faktor internal yaitu, ketidakmampuan siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Misalkan di hari Kamis ada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, guru PAI menugaskan siswanya untuk menghafalkan 10surah yang ada di juz 30. Karena siswa ini tidak mampu menghafal 10 surah yang ada di juz 30 dengan cepat, maka ia memutuskan untuk tidak sekolah dan lebih memilih bermain di warnet atau hanya berdiam diri di rumah saja.
Lalu yang kedua adalah faktor eksternal, contohnya yaitu masih banyak orang tua yang menyuruh anaknya untu membantu mencari nafkah. Ada juga orang tua yang menyuruh anaknya untuk tidak sekolah, dikarenakan alasan sakit, misalnya adiknya sedang sakit, dan orang tua harus pergi bekerja, maka yang menjaga adiknya tersebut adalah kakaknya yang terpaksa tidak masuk sekolah.
    Peran Bimbingan Konseling (BK) sangatlah penting sebagai sarana untuk mencari solusi, fungsi BK cukup efisien. Melalui pendekatan personal, harapannya siswa dapat lebih terbuka dengan pemasalahannya, sehingga pembimbing dapat memahami dan mendapat gambaran secara jelas apa yang sedang dihadapi siswa. Oleh karena itu, penanganan terhadap siswa yang suka membolos menjadi perhatian yang sangat serius. Karena jika hal ini tetap dibiarkan, maka akan menimbulkan dampak yang lebih parah. Penanganan ini harus dilakukan oleh pihak sekolah dan orang tua siswa. Jadi, komunikasi antara pihak sekolah dengan pihak keluarga menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar