Full Day School
Menteri
pendidikan indonesia sedang mencanangkan
Full Day School kepada sekolah –
sekolah yang ada di Indonesia, mulai dari SD, SMP dan SMA. Hal ini dilakukan
agar murid menghabiskan waktunya lebih lama disekolah, di mulai dari jam 7 pagi
sampai dengan jam 3 sore ini berlaku hari senin sampai dengan jumat, sedangkan sabtu
dan minggu diliburkan. Selain itu full
day school diharapkan bisa membuat anak anak menjadi lebih pintar dalam
segala aspek, karena waktu yang mereka habiskan hanya disekolah. Tapi apakah full day school jadi alternatif untuk
meningkatkan pendidikan di Indonesia ? apakah full day school bisa menjadikan anak lebih pintar dan menguasai segala
bidang ? belum tentu.
Sebenarnya
full day school terlalu mencekik bagi
anak – anak, selain waktu mereka terlalu banyak disekolah, dirumahpun mereka
mengerjakan pekerjaan rumah atau PR yang diberikan gurunya dan untuk
dikumpulkan keesokan paginya atau dihari selanjutnya. Hal ini akan membuat otak
bekerja terus – menerus, dan ini sebenernya tidak menjamin anak itu akan
menjadi cerdas, malah akan membuat anak semakin depresi, karena tekanan dari
banyakannya pelajaran yang mereka peroleh setiap harinya, pekerjaan rumah dan
ulangan harian yang biasanya dilakukakn mendadak oleh beberapa guru. Mengapa di
Indonesia tidak bisa mencontoh negara maju lainnya dalam hal pendidikan, yang
tidak menguras waktu anak – anak namun mereka bisa mencetak anak – anak yang
cerdas.
Banyak
negara maju yang mempunyai sisetm pendidikan yang berbeda, tidak harus memakai full day school namun anak – anak yang
mereka miliki, punya kemampuan yang cukup cerdas. Kenapa harsu selalu
berhubungan dengan materi atau teori ? padahal dalam dunia kerja, kadang itu
semua tidak dipakai. Yang mereka butuhkan adalah skill atau kemampuan yang mereka punya. Seharusnya di indonesia
menerapkan sistem pendidikan yang mengarah untuk mengasah kekampuan yang anak –
anak miliki dari usia dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar