Sabtu, 21 Oktober 2017

Full Day School

Full Day School
Menteri pendidikan indonesia  sedang mencanangkan Full Day School kepada sekolah – sekolah yang ada di Indonesia, mulai dari SD, SMP dan SMA. Hal ini dilakukan agar murid menghabiskan waktunya lebih lama disekolah, di mulai dari jam 7 pagi sampai dengan jam 3 sore ini berlaku hari senin sampai dengan jumat, sedangkan sabtu dan minggu diliburkan. Selain itu full day school diharapkan bisa membuat anak anak menjadi lebih pintar dalam segala aspek, karena waktu yang mereka habiskan hanya disekolah. Tapi apakah full day school jadi alternatif untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia ? apakah full day school bisa menjadikan anak lebih pintar dan menguasai segala bidang ? belum tentu.
Sebenarnya full day school terlalu mencekik bagi anak – anak, selain waktu mereka terlalu banyak disekolah, dirumahpun mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau PR yang diberikan gurunya dan untuk dikumpulkan keesokan paginya atau dihari selanjutnya. Hal ini akan membuat otak bekerja terus – menerus, dan ini sebenernya tidak menjamin anak itu akan menjadi cerdas, malah akan membuat anak semakin depresi, karena tekanan dari banyakannya pelajaran yang mereka peroleh setiap harinya, pekerjaan rumah dan ulangan harian yang biasanya dilakukakn mendadak oleh beberapa guru. Mengapa di Indonesia tidak bisa mencontoh negara maju lainnya dalam hal pendidikan, yang tidak menguras waktu anak – anak namun mereka bisa mencetak anak – anak yang cerdas.
Banyak negara maju yang mempunyai sisetm pendidikan yang berbeda, tidak harus memakai full day school namun anak – anak yang mereka miliki, punya kemampuan yang cukup cerdas. Kenapa harsu selalu berhubungan dengan materi atau teori ? padahal dalam dunia kerja, kadang itu semua tidak dipakai. Yang mereka butuhkan adalah skill atau kemampuan yang mereka punya. Seharusnya di indonesia menerapkan sistem pendidikan yang mengarah untuk mengasah kekampuan yang anak – anak miliki dari usia dini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar